TANGERANG SELATAN, korantangsel.com- Dunia Pendidikan kembali tercoreng Hal ini di karenakan, seorang pelajar wanita menjadi korban kekerasan seksual, mirisnya korban adalah seorang difable di sebuah sekolah sekolah swasta di Tangerang Selatan dan herannya pelaku adalah seorang guru agama di sekolah tersebut.
Mohamad Cahyadi aktifis Malang Autism Center , yang mendampingi keluarga
korban menyatakan pelecehan seksual di duga terjadi pada Oktober hingga
November 2024, pada awalnya keluarga korban merasa curiga melihat perilaku
negative korban terhadap ibunya.
“ Febuari hingga Maret 2025 perilaku tersebut terulang kembali,” kata
cahyadi . Cahyadi menyatakan ibu korban merasa gelisah dengan perilaku anaknya
tersebut, pada akhirnya sang ibu mengajak korban mengobrol untuk mrengetahui
persoalan yang sedang di hadapinya pada 6 maret 2025.
Setelah mengetahui anaknya mengalami kekerasan seksual, sang ibu
melayangkan protes keras kepada wali kelas, sepekan kemudian di gelar
rapat pertemuan antara pihak sekolah, orang tua korban dan tiga wali murid yang
lainnya.
“ Pada 17 Maret 2025 ibu korban melaporkan ke KPAI ( Komisi
Perlindungan Anak Indonesia). ” ungkapnya
Tak hanya itu Cahyadi mengatakan keluarga korban juga tealh membuat
lapora ke Unit Pelayanan Tepadu Daerah (UPTD) , Perlindungan Perempuan dan Anak
(PPA) Kota Tangerang Selatan pada 18 Maret 2025.
UUPTD PPA Kota Tangerang Selatan pun megarahkan kasus ini ke Polres
Tangerang Selatan.
Cahyadi mengungkapkan pihak Polisi telah mengambil keterangan korban pada
tanggal 15 April 2025, dalam pengambilan keterangan tersebut korban di damping
petuga s drai UPTD PPA Kota Tangeran Selatan dan psikolog. Selain itu, polisi
juga tealh memeriksa terlapor pada 22 Mei 2025.
Kepala UPTD PPA Kota Tangerang Selatan Tri Purwanto membenarkan
adanya laporan pelajar yang menjadi korban dugaan pelecehan seksual. Pihaknya
juga telah mendampingi korban di lakukan konseling dan pemeriksaan psikolog.
“ Laporan Hasilnya juga sudah di kirim ke Polres, betul. Apa yang menjadi
tugas kita sudah kita lakukan, terakhir adalah pemeriksaan psikologis
yang hasilnya sudah kita serahkan ke Polres” Ujar Tri
Awak media telah berupaya menghubungi Polres Tangerang Selatan soal
laporan kekerasan seksual ini, Namun di sayangkan belum ada respon dari polisi,
hingga saat ini. (korantangsel.com-mega)