Nasional, Korantangsel.com- Oknum dokter yang diduga menjadi tim medis dalam acara konser Black Pink "Born Pink World Tour Jakarta" hina dan menuduh seorang Wartawati, di Stadion Gelora Bung Karno (GBK), Jakarta Pusat, pada Sabtu (11/3/23) malam hari.
Dalam kejadian tersebut seorang oknum yang diduga sebagai Tim Medis dari penyelenggara kegiatan tersebut menuduh seorang Wartawati sebagai tukang peras, teroris, dan sebagai penyelundup.
"Saya sakit hati, karena mereka hanya praduga saja, apa bukti kita pemeras, apa bukti kita teroris, dan apa buktinya kami penyelundup?. Kami datang ke Kota (DKI Jakarta -Red) hanya instruksi dari tim relawan PMI, kita hanya salah jalur aja di GBK Lobby Timur di Get 7/8 dan kita diamankan di posko pengamanan event. Saya bareng team ambulan dan relawan Angga dan sultan," kata Linda seorang wartawati saat bersama tim relawan di GBK.
Selain itu, oknum dokter juga melontarkan kata-kata yang kurang pantas kepada Media Online Tangerangsiber.co.id, dimana media tersebut merupakan tempat dirinya bernanung.
"Dia juga menghina dan juga menjelek-jelekan media kami, dengan kata-kata Media apa itu, Media tidak terkenal, Media tidak jelas, dan sebagainya," ucapnya.
Padahal Dewan Pers telah memutuskan bahwa tiap media dinyatakan sah bilamana perusahaannya terdaftar di Kementrian Hukum dan Ham (KEMENKUMHAM)
"Masih belum jelas itu siapa dan dari mana oknum tersebut, namun menurut orang sekitar dirinya adalah salah satu dokter yang menjadi tim medis dalam acara tersebut, bahkan beliau sempat bilang mengenal walikota (Kota Tangerang -Red) kita dan bisa telepon. Saya tantangin telepon saja sekarang dan apa perlu saya teleponkan. sangat terhina mereka tidak mempunyai bukti kuat. Hanya karena salah jalur saja," tambahnya.
Sementara itu, Hilman Santosa, selaku Pimpinan Perusahaan PT Delta Khatulistiwa Santosa yang menaungi media Tangerangsiber.co.id mengatakan, oknum tersebut harus mempertanggungjawabkan atas yang telah dia ucapkan.
"Yang pasti oknum yg sudah melecehkan media kita harus klarifikasi atau minta maaf ke kita sebagai perusahaan yang menaungi media Tangerang Siber," ujarnya.
Hilman juga menegaskan, atas kejadian tersebut tidak adanya klarifikasi ataupun jawaban lainnya, maka dirinya siap untuk melaporkan hal tersebut.
"Untuk bukti sudah kita kumpulkan seperti bukti rekaman berupa video, dan sejumlah saksi. Jika memang di perlukan untuk membuat laporan, tim kuasa hukum kami akan siap untuk melaporkan kejadian ini," tandasnya.
Namun hingga berita ini ditayangkan, pihak manajemen konser Black Pink yang diketahui dari Event Organizer Indonesia Medical Event (iME) ataupun pihak panitia lainnya belum dapat memberikan pernyataan saat pihak media Tangerang Siber mencoba menghubungi. (Sa/Tim)