BREAKING NEWS

Wednesday, March 29, 2023

Mengenal Nadine Tarizza: Politisi Perempuan Partai Gelora Bacaleg Dapil III Kota Tangerang Sekaligus Kabid Pengembangan Kepemimpinan DPD Kota Tangerang


NASIONAL, korantangsel.com- (Kota Tangerang) Nadine Tarizza adalah anak Betawi asli yang semasa kecil akrab disapa dengan panggilan Rizza. Ia pernah menjajal bangku Kuliah di Universitas Budi Luhur Jakarta dan di Universitas Pamulang Tangerang Selatan. Kini ia sedang menyelesaikan studi hukum di Universitas Esa Unggul Jakarta.


Politisi muda Partai Gelora kelahiran tahun 1990'an ini memiliki segudang pengalaman. Selain pernah bekerja di sektor swasta hingga ke Kalimantan, ia juga berpengalaman bekerja di dua kamar keuasaan. Di lingkup eksekutif ia pernah menjabat sebagai sekretaris Kasatker Tanggap Darurat Ditjen Cipta Karya Kementerian Pekerjaan Umum dalam rentang tahun 2015-2018. Dan selama tahun 2018-2020 ia bekerja di sekretariat pimpinan DPR RI Bidang Korkesra yang kala itu dijabat oleh Bapak H. Fahri Hamzah yang kini menjadi Waketum Partai Gelora Indonesia.


Pengalamannya di dua kamar kekuasaan sekaligus ini adalah kombinasi yang unik. Kerja kerjanya di birokrasi eksekutif membuatnya kaya pengalaman akan perumusan dan eksekusi kebijakan. Ia pernah menangani berbagai kerja kerja penanganan bencana bersama tim tanggap darurat kementerian Pekerjaan Umum di berbagai wilayah Republik Indonesia seperti Ambon, Maumere, Padang, Medan, Makasar, Yogyakarta, Jawa Timur, Jawa Tengah, Bali, Manado, Batam dll.


Sementara pengalaman kerjanya di sekretariat Pimpinan DPR RI, membuatnya memahami kerja kerja kamar Legislatif seperti perumusan anggaran, pengawasan dan proses perumusan undang-undang. Salah satu domain kerja Korkesra DPR RI adalah pengawasan bidang kebencanaan.


Hal tersebut membuat pengalaman kerjanya di Tanggap Darurat Ciptaker Kementerian Pekerjaan Umum berlanjut di DPR RI dengan bidang tugas yang berbeda. Jika di birokrasi ia bekerja sebagai eksekutor kebijakan maka di DPR RI ia menjadi permus anggaran. Inilah kombinasi pengalaman yang mahal dan unik yang dimiliki oleh kader perempuan Partai Gelora Indonesia ini.


Pilihannya untuk terjun ke dunia politik lahir dari pergaulannya selama di DPR RI. Baginya Fahri Hamzah tidak hanya seorang atasan dalam kerja kerja di DPR RI. Lebih dari itu Fahri Hamzah baginya adalah seorang pemikir yang pikirannya begitu kuat mempengaruhi lingkungan kerjanya. Selama di DPR RI ia juga terlibat aktif dalam berbagai kegiatan atasannya tersebut di luar kerja kerja kedinasan. Seperti ikut dalam organisasi Gerakan Arah Baru Indonesia (GARBI) yang didirikan oleh Fahri Hamzah.


Garbi adalah cikal bakal berdirinya partai yang kini dikenal dengan nama Partai Gelombang Rakyat Indonesia. Selain mengikuti aktivitas politik atasannya di luar kantor, Nadine juga sering mendapatkan tugas dinas mendampingi Fahri Hamzah baik di dalam negeri ataupun luar negeri. Kunjungan luar negeri yang pernah ia lakukan mendampingi Fahri Hamzah di antaranya adalah kunjungan kerja ke Arab Saudi dan Yordania dalam rangka membangun kerjasama ekonomi dan budaya antar dua negara.


Motivasi Nadine Tarizza maju sebagai calon anggota legislatif di Kota Tangerang lahir sebagai keterpanggilan akan kecintaannya pada kampung tempat ia tinggal. "Nilai luhur tradisi dan budaya Betawi adalah entitas budaya yang paling keras mengalami challenging oleh modernitas" demikian ucap Nadine.


Betawi adalah rural society yang terus bertahan hidup di tengah kerasnya tarik menarik dengan arus masyarakat urban. Demikian Nadine merefleksikan keterpinggiran masyarakat Betawi di tengah modernitas kota. Untuk itulah anak Betawi harus muncul di tengah para pengambil kebijakan untuk bersuara lantang. Dalam rangka itulah maka Nadine Tarizza memilih dapil III Kota Tangerang yang meliputi kecamatan Cipondoh dan Pinang sebagai basis perjuangan menuju DPRD Kota Tangerang pada pemilu 2024 mendatang.


Sebagai politisi perempuan, Nadine banyak menyoroti isu isu perempuan, ibu dan anak serta kaum marjinal kota di tengah sosiologi masyarakat urban. Untuk itulah ia memiliki visi menjadikan Kota Tangerang sebagai benteng pertahanan ketahan keluarga. Kota Tangerang haruslah menjadi kota ramah anak, sensitif dengan isu isu perempuan dan ibu serta rumah tangga haruslah menjadi basis pertahanan nilai moralitas dan ekonomi keluarga.


(korantangsel.com, din)

Share this:

 
Copyright © 2014 RANSEL. Designed by OddThemes