NASIONAL, korantangsel.com- (Kota Tangerang) Sistem pemilu proporsional tertutup adalah sistem pemilihan umum yang hanya memungkinkan masyarakat memilih partai politiknya saja, bukan calon wakil rakyat secara langsung. Saat pemilu dengan sistem ini, pemilih hanya mencoblos tanda gambar atau lambang partai dalam surat suara karena tidak tersedia daftar kandidat wakil rakyat di surat suara.
Meskipun menolak proporsional tertutup.
Partai Gelora Indonesia DPD Kota Tangerang siap menghadapi sistem pemilu
poporsional tertutup maupun terbuka.
Menghadapi proporsional tertutup Partai
Gelora Indonesia harus membangun demokrasi di internal partai. Hal ini
disampaikan oleh Hepriyadi Zaicily yang akrab dipanggil Bang Zai sebagai salah
satu Kader Partai Gelora Indonesia dan Bacaleg Provinsi Banten Dapil Kota Tangerang
A dalam ruang diskusi Konsolidasi kader Partai Gelora Kota Tangerang di Cafe
Loteng, Tangerang, Senin (20/3).
Menurutnya baik itu sistem proporsional
tertutup maupun terbuka yang terpenting adalah membangun kepercayaan masyarakat
untuk medulang suara partai.
“Oleh karena itu Kader-kader dan para Bacaleg
jangan kendor harus konsisten semangat dalam membesarkan partai diatas
kepentingan rakyat”. Kata Bang Zai yang selain Bacaleg dirinya adalah Ketua DPC
Cibodas Partai Gelora Indonesia yang menahkodai 6 PAC di bawahnya.
Jika terjadi sistem pemilu proporsional
tertutup, partai politik berperan penting dalam menentukan siapa yang akan
terpilih sebagai perwakilan rakyat. Oleh karena itu, jika partai politik
memiliki demokrasi internal yang kuat, maka dapat dipastikan bahwa calon yang
diusung partai politik adalah calon yang memiliki kualifikasi dan kapasitas
yang tepat untuk memimpin dan mewakili rakyat.
Dalam kesimpulan diskusi, Ketua DPD Partai
Gelora Kota Tangerang H. Abu Bakar Yasin memastikan jika terjadi sistem proporsional tertutup, DPD Partai
Gelora Indonesia Kota Tangerang komitmen membangun demokrasi internal dan memastikan proses
seleksi kandidat dan pemilihan nomor
urut caleg akan berjalan secara adil dan
transparan sehingga kemenangan Partai Gelora Indonesia menjadi kemenangan
bersama rakyat bukan kemenangan seseorang yang berkepentingan, pungkasnya.
(korantangsel.com, din)