BREAKING NEWS

Tuesday, November 1, 2022

Disoal Pemuda Jayanti Minta Hentikan Sementara, Pembangunan Gedung Kecamatan Jayanti Sudah Sesuai Prosedur

Disoal Pemuda Jayanti Minta Hentikan Sementara, Pembangunan Gedung Kecamatan Jayanti Sudah Sesuai Prosedur


Tangerang Raya, Korantangsel.com - Disoal adanya pemberitaan Pemuda Jayanti minta pembangunan gedung Kecamatan Jayanti, Kabupaten Tangerang, di hentikan sementara.

Sebelumnya dalam pemberitaan tersebut, Pemuda Jayanti meminta proyek pembangunan gedung kecamatan untuk di berhentikan sementara di karenakan adanya dugaan mengeksploitasi dan mempekerjakan anak di bawah umur.

Saat di konfirmasi, Penangung jawab pelaksana proyek gedung Kecamatan Jayanti, Ponirin menyangkal adanya pemberitaan eksploitasi dan pekerja di bawah umur.

"Itu yang satu ayahnya itu ada, kerja disini untuk ngesub tanah (mengantar tanah proyek-red), emang anaknya kalo libur suka ikut ke sini, anaknya suka ngeliatin mobil penggiling tanah maupun mobil lainnya di sini, kalo yang satunya lagi anak sekdes (sekertaris desa -red) di sini, kita maklumin tapi tetep kita ikut mengawasi karena takut terjadi hal yang tidak di inginkan," kata Ponirin saat di lokasi pengerjaan proyek kantor Kecamatan Jayanti, Selasa (1/11/22).

Ponirin juga memastikan, tidak ada anak di bawah umur yang bekerja dalam proyek, dan sudah melakukan teguran terhadap orang tua maupun anak tersebut.

"Kita tidak mempekerjakan anak tersebut, memang ada dua orang anak yang masuk kelokasi pengerjaan, tetapi anak tersebut memang masuk karena ikut untuk bermain dengan ayahnya yang sedang bekerja di sini, kita juga sudah menegur, dan mengingatkan, anak maupun orang tuanya, langsung tanya saja ke orang tuanya biar lebih jelas," ujarnya.

Sumber : Lukman Nul Hakim Editor/Penerbit : Redaksi Faktamagazine.com


Sementara itu, Rahmat Hidayat salah satu orang tua dari anak tersebut, menjelaskan prihal anaknya yang ikut ke dalam proyek pengerjaan Kecamatan Jayanti.

"Di sini cuma main, jadikan saya ngesub tanah di sini, kalo tanah turun kan di sini black (dirinya-red) juga ikut turun, pas hari minggu kan anak saya di rumah, otomatis dia kan pengen ikut kali sama orang tuanya. apakan di sini dia kan maen maen, ama sayakan di kepar (di lepas bebas-red) mau main kemana kemana, kebetulan dia di sini lagi nyangkul tanah si BG (Bukan nama sesungguhnya-Red), yang satu lagi anak saya lagi megang aqua, jadi dia iseng iseng kali anak seumuran segini di bilangnya di pekerjakan terus dia ngomongnya apa gitu bahasanya eksploitasi dan di suruh kerja sama orang tuanya, behh kan saya naik pitam (marah-red), se engga- engganya emang saya tidak mampu di itung itumah kaya anak saya sepuluh juga kita mah sanggup, lagian di situ kan saya juga ada lagi ngopi, sama bapak, sama mandor, ya namanya anak kecil kan dia mah maen sesuka dia engga mungkin kan kita bilang jangan jangan, yang penting kan engga ngeganggu pekerjaan di sini," ucap Rahmat yang kerap di dapa Bang Black.

Lebih lanjut, dirinya meminta maaf kepada seluruh pekerja lainnya, dan berharap untuk segera melakukan klarifikasi atas pemberitaan tersebut.

"Saya minta maaf sebelumhya untuk pak mandor, dan yang lainnya. Itu hoax, supaya di sini bersih, pak mandor juga bersih namanya, tolong lah di klarifikasi hapus lah yang namanya itu itu, yang namanya eksploitasi anak itu di sini engga ada, lagian anak sekecil itu pantasnya sekolah bukan di suruh bekerja, apa lagi di sini, udah pasti engga ada. Itu mah Hoax, makannya tolong di klarifikasi semaksimal mungkin yang tadi nya bagus, harus jadi bagus lagi, makannya kemarin saya marah besar ya itu, masa anak di suruh kerja emanya ini bapaknya gimana kecil banget kita di anggep gini pak," tandasnya. (San/TeamSepuluh)

Share this:

 
Copyright © 2014 RANSEL. Designed by OddThemes