Tangerang Selatan , Korantangsel.com
-Netralitas Aparatur Sipil Negara (ASN) menjadi hal yang diawasi dengan ketat
oleh membuat Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Tangerang Selatan (Tangsel) jelang
penyelenggaraan pilkada serentak tahun 2020.
Ketua Divisi Pengawasan Bawaslu Tangsel
Slamet Santosa menyatakan bahwa hal tersebut didapat setelah melakukan
penyebaran kuisoner secara berkala ke masyarakat.
“Kita sudah nyebar kuisioner ke masyarakat.
Dari kuisioner itu, netralitas ASN perlu menjadi sinyal rawan bagi kami untuk
kami awasi. Karena rawan terhadap pelanggaran,” kata Slamet saat diwawancarai,
Sabtu, (8/2).
Menurut Slamet, belajar dari Pemilihan
Legislatif dan Pemilihan Presiden 2019 lalu, titik rawan di Tangsel hanya
seputar netralitas ASN, pemasangan alat peraga kampaye (APK), dan Politik Uang.
“Untuk prosentase masih terlalu dini jika
melihat tingkat kerawanan dalam hal netralitas ASN. Nanti ada indeksnya, ketika
di lounching. Jadi kita masih tunggu. Tapi yang jelas, belajar dari pengalaman
yang lalu, tiga titik rawan tersebut yang perlu diwaspadai,” tambahnya.
“Yang sudah kita laksanakan yaitu sosialisasi
terkait netralitas ASN. Dan juga sudah koordinasi dengan Komisi Aparatur Sipil
Negara (KASN) untuk bersama-sama mengawasi netralitas ASN,” pungkas Slamet.
Diberitakan sebelumnya, Wakil Walikota
Tangsel Benyamin Davnie menjamin aparatur dibawah kepemimpinannya akan bertindak
netral dalam Pilkada mendatang.
“Saya yakin ASN Kota Tangsel bisa menjaga
netralitas. Saya yakin Bawaslu akan menerapkan aturan setegas-tegasnya. Harus
yakin bahwa ASN harus kondusif dan menjaga netralitas,” kata Benyamin beberapa
waktu lalu.
(Korantangsel.com,jon/wan)