BREAKING NEWS

Thursday, December 19, 2019

PERKUMPULAN MASYARAKAT BATAK (PMB) "TANGSEL MILIK KITA BERSAMA, BUKAN MILIK SATU ETNIS"

Tangerang Selatan , Korantangsel.com - Menjelang Pilkada Tangsel 2020 pemilihan Walikota dan Wakil walikota di Tangerang Selatan, banyak pandangan serta pendapat yang datang dari sebagian masyarakat, dan organisasi masyarakat yang ada di Tangerang Selatan untuk Pilkada Tangsel 2020.
Wartawan korantangsel.com mewawancarai salah satu organisasi yang ada di Kota Tangerang Selatan, Perkumpulan Masyarakat Batak (PMB) yang rutin setiap ulang tahun Kota Tangsel menjadi peserta dan penyelenggara dalam memeriahkan HUT Tangsel setiap tahunnya (3 kali).

Wawancara yang berlokasi di Taman Jajan Komp. Batan Indah – Kec. Setu, Tangerang Selatan itu, Sekjen PMB Malwin Sitompul, S.Sos. mengatakan "yang pertama pemerintahan yang dijalankan oleh Ibu Airin dan Bang Ben kita ucapkan terima kasih atas kepemimpinan beliau selama 2 periode, dan kedepannya kita butuh pemimpin Walikota dan Wakil walikota yang baru, yang tidak terikat birokrasi dengan orang-orang lama yang sudah 10 tahun menjabat di Tangsel" ucapnya.

Bang Malwin juga menambahkan "perlu menghilangkan dinasti dilapangan atau dikantor, dan tidak terdengar lagi bahasa orang kulon yang lebih baik, jadi Walikota dan Wakil walikota mendatang ini harus orang baru yang Visioner, Pemerintahan yang Bersih, tidak berkelompok tapi KITA bersama, transparan, berprestasi, damai dan religius, itulah yang bisa diharapkan masyarakat batak yang bisa diandalkan kedepannya" tambahnya.
Perkumpulan Masyarakat Batak sesuai dengan AD/ART, paguyuban masyarakat batak tidak bicara Agama dan Politik, tapi bicara tentang Budaya.
"Orang yang bermunculan menjadi balon Walikota dan Wakil walikota ,kita akan terima semuanya, tapi perlu diketahui bahwa Perkumpulan Masyarakat Batak tidak ikut berpolitik, namun masyarakatnya memperbolehkan karena menurut UU mempunyai hak politik masing-masing, tapi tidak boleh mengatasnamakan organisasi baik ketua (BPH) atau pendiri" tukasnya.
"Harapan saya untuk Tangsel itu, melanjutkan yang sudah baik dan memperbaiki yang kurang selama pemerintahan Ibu Airin dan Bang Ben, banyak hal-hal yang belum maksimal dilakukan, contohnya tidak bisa kita pungkiri masih banyak birokrasi yang kurang tepat di posisinya  mungkin karena koncoisme waktu pilkada, pembangunan yang tidak tepat sasaran dan masih mungkin sarat dengan KKN, Keterbukaan Dinas dinas masih jauh dari keterbukaan"ujarnya.
Tangerang Selatan 80% adalah pendatang yang berarti adalah kota hunian yang pluralis, tidak ada yang menonjol satu etnis, karena kita semua sama, jadi tidak ada istilah Tangsel kampung satu etnis saja, tapi “Tangsel Kampung Kita bersama”, Walikota dan Wakil Walikota terpilih kelak rangkullah Etnis yg ada di Tangsel melalui etnis bisa masuk segala lini dengan harapan menciptakan Kota Tangerang Selatan menjadikan MINIATURE INDONESIA, Pemerintahan Bersih dan Maju, Kota Pluralis dan Damai, serta Masyarakat Sejahtera.

(Korantangsel.com,Zul)

Share this:

 
Copyright © 2014 RANSEL. Designed by OddThemes