BREAKING NEWS

Sunday, December 22, 2019

HALIMAH HUMAYRAH TUANAYA “MELURUSKAN KEMBALI HARI IBU”


Tangerang Selatan, Korantangsel.com - Hari ini, 22 Desember diperingati sebagai Hari Ibu ke-85. Jika dilihat dari sejarahnya, maka penyebutan “Hari Ibu” lebih tepat disebut sebagai “Hari Perempuan”.

Masyarakat banyak yang kurang paham mengenai sejarah hari ibu. Pada Kongres Perempuan Pertama 22 Desember 1928 yang diperjuangkan adalah perbaikan kedudukan perempuan secara umum. Bukan kedudukan perempuan secara individu.

Halimah Humayrah Tuanaya selaku Direktur Advokasi LBH Keadilan menjelaskan “Dengan memilih istilah “Hari Ibu”, posisi perempuan sebagai “individu seorang ibu” diangkat sebagai yang paling penting, bukan peran perempuan sebagai pejuang kepentingan kaumnya dalam arti yang lebih luas seperti memperjuangkan akses anak perempuan pada pendidikan, hak untuk menikah tanpa paksaan, dan bebas dari kekerasan dan poligami”,jelasnya.

Penggunaan istilah “Hari Ibu” juga menitikberatkan perempuan sebagai individu dalam perannya sebagai seorang Ibu.

Direktur Advokasi LBH Keadilan mengatakan “Sayang, publik sudah terlanjur mengenal 22 Desember sebagai Hari Ibu. Sebagai ajakan, mari jaga makna Hari Ibu agar tidak mengalami distorsi’,ujarnya.

“Dalam konteks kekinian, perjuangan perempuan difokuskan pada pengurangan angka kematian ibu, penghapusan kekerasan terhadap perempuan seperti kekerasan dalam rumah tangga, kekerasan seksual dan kekerasan negara melalui kebijakan-kebijakan yang mendiskriminasikan perempuan.,Selamat Hari Ibu!”tutupnya.


(Korantangsel.com,zul)

Share this:

 
Copyright © 2014 RANSEL. Designed by OddThemes