BREAKING NEWS

Sunday, October 13, 2019

KURANG TEREKSPOS WARGA, MUSEUM PEMASYARAKATAN TAMPAK SEPI


TANGERANG  RAYA,korantangsel.com- Jelang Hari Museum Nasional, para penggiat fotografi dari Komunitas Taman Potret (Kotret) Kota Tangerang melakukan hunting bersama di Museum Pemasyarakatan yang lokasinya menjadi satu dengan Lembaga Pemasyarakatan (LP) Kelas II A Tangerang.

Bangunan bersejarah yang berdiri sejak  tahun 1877 ini, menjadi saksi nyata kehidupan masyarakat di zaman itu yang penuh dengan kekejaman hukuman dan sangat tidak manusiawi ,masih tergambar dengan jelas melalui media foto yang di pajang di dinding Museum.

Museum yang baru dua tahun diresmikan oleh Mentri Kemenkumham Yasona Laoly ini, masih menyimpan benda-benda bersejarah peninggalan Belanda seperti senapan, pedang, lonceng dan beberapa timbangan yang sebagian masih berfungsi.

Keberadaan benda (artefak) dan dokumentasi (foto) di museum tersebut bukan dari satu wilayah saja, namun itu didapat dari beberapa rutan (rumah tahanan-red) di wilayah Indonesia. Seperti Rutan Sukamiskin (Bandung, Jawa barat), Rutan Sumatra dan Nusakambangan.

"Semua peninggalan yang ada di sini didapat dari berbagai rutan se Indonesia," kata Astrid Retno Yuni Winarti Plh, Kepala Lapas Kelas II A Tangerang saat di wawancara teptanya di Museum Pemasyarakatan, Sabtu (12/10/2019).


Astrid menambahkan, keberadaan museum pemasyarakatan yang letaknya di dalam area Lapas, membuat museum kurang ter-exspos masyarakat, sekalipun mereka yang tinggal berdekatan dengan lokasi Museum.

Sementara itu, Sarip Warga Tanah Tinggi mengaku walaupun tinggal dibelakang lapas, dirinya tidak mengetahui kalau ada museum bersejarah.

Peserta Hunting Bareng Kotret, Novia menuturkan, ini menjadi pekerjaan rumah bagi Pemerintah Pusat, khususnya Kemenkumham dalam mensosialisasikan keberadaan Museum tersebut kepada Masyarakat Luas.

"Dengan adanya museum pemasyarakatan ini, kita bisa melihat perjuangan masyarakat Indonesia untuk merebut kemerdekaan dari penjajahan Belanda waktu itu, harta dan nyawa mereka pertaruhkan. Dengan kita berkunjung ke museum ini, selain mendapat pengetahuan tentang sejarah, kita juga belajar menumbuhkan kembali jiwa nasionalisme saat ini semakin berkurang terutama generasi muda," tutupny.

Novia berharap Kemenkumham segera mensosialisasikan Museum Pemasyarakatan ini dan membuka untuk umum.

(korantangsel.com,dens/red)

Share this:

 
Copyright © 2014 RANSEL. Designed by OddThemes