BREAKING NEWS

Thursday, May 23, 2019

TARIK INVESTOR, BKPM TANGSEL GELAR MARKET SOUNDING PROYEK PLTSa CIPEUCANG


TANGERANG SELATAN,korantangsel.com- Badan Koordinasi Penanam Modal (BKPM) dan Pemerintah Kota Tangerang Selatan (Tangsel) menggelar kegiatan Market Sounding Proyek Pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Sampah (PLTSa) Cipeucang, Tangsel, tepatnya di Ruang Rapat Merdeka 1-2 Assembly Hall Swiss-Belhotel Intermark Indonesia, Serpong, Senin (20/5/2019).


Deputi Bidang Perencanaan Penanaman Modal BKPM, Ikmal Lukman menambahkan, market sounding merupakan kegiatan BKPM untuk memperkenalkan dan menawarkan proyek kepada perusahaan swasta, BUMN, dan perusahaan asing dengan skema KPBU. Ikmal menegaskan, tujuannya hanya satu, mendapatkan masukan (feedback) dari pasar terhadap bentuk kerjasama yang ditawarkan, selanjutnya menyampaikan keberadaan proyek ini kepada pasar.

"Feedback yang dimaksud tidak saja dari sisi teknis, tetapi juga sisi keuangan, sosial dan lingkungan, bahkan alokasi risiko yang ditawarkan. Selanjutnya feedback tersebut akan menjadi masukan dalam penyempurnaan Outline Business Case (OBC)", katanya.

Menurutnya, permasalahan sampah merupakan salah satu permasalahan yang serius bagi kota-kota besar. Karena peningkatan jumlah sampah tanpa pengelolaan yang tepat menjadi tantangan utama bagi pemerintah daerah. Dan untuk menjawab tantangan tersebut, pemerintah telah memilih skema Kerjasama Pemerintah dan Badan Usaha atau KPBU sebagai salah satu bentuk pembiayaan strategis, serta terobosan untuk mendukung pembangunan infrastruktur pengelolaan persampahan yang dapat mengurangi permasalahan sampah perkotaan.

Sementara itu, Walikota Tangsel, Airin Rachmi Diany menyampaikan akibat meningkatnya produksi sampah di Tangsel, proyek PLTsa Kota Tangerang Selatan yang masuk dalam 12 Kota Prioritas Nasional yang tercantum dalam Perpres No. 35 Tahun 2018 tentang Percepatan Pembangunan Instalasi Pengolah Sampah Menjadi Energi Listrik Berbasis Teknologi Ramah Lingkungan, harus dijalankan dengan menggandeng beberapa perusahaan swasta nasional maupun asing dan BUMN di bidang pelaku industri pengelolaan sampah, kontraktor, perbankan dan lembaga keuangan, konsultan serta asosiasi bisnis terkait kedutaan besar dari negara sahabat baik dari dalam dan luar negeri,  diantaranya ITOCHU Corporation, Hyundai Enginnering Co, Korea Trade-Investment Promotion Agency (KOTRA) dan masih banyak perusahaan besar lainnya.

 "Total kebutuhan investasi proyek ini sekitar 119 juta USD, serta Internal Rate Return (IRR) sekitar 10 persen dengan masa konsesi selama 20 tahun dan pengembalian investasi dengan menggunakan skema tipping fee sebesar Rp. 650.000 per ton dengan penjaminan (Government Guarantee) dari PT. Penjamin Infrastruktur Indonesia (PT. PII)", kata Airin.

Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kota Tangsel, Toto Sudarto menjelaskan, TPA Cipeucang memiliki lahan seluas 13.6 hektare, dengan target luas TPA 10-15 hektare, sementara luas lahan Landfill 1 (dibangun dengan dana APBN 2011) dengan luas 2.5 hektare dan Landfill 2 sebesar 1.7 hektare (dibangun dengan dana APBN 2015). Kedua Landfill tersebut di bangun melalui Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat dengan konstruksi Sanitary Landfill, sedangkan luas proyek yang diusulkan untuk lokasi PLTSa adalah 4 hektare, dengan rincian 2 hektare untuk fasilitas PLTSa dan 2 hektare untuk fasilitas Landfill. Sementara cakupan proyek yang dikerjasamakan dengan pihak swasta meliputi pembangunan Incinerator Power Plant, dengan skema Build Operate Transfer (BOT), dan adapun Kapasitas Incinerator sebesar 800 ton per hari dan kapasitas Landfill eksisting 792.000 ton. 


(korantangsel.com,dini/humas kominfo-tangsel)

Share this:

 
Copyright © 2014 RANSEL. Designed by OddThemes