NASIONAL,korantangsel.com- Dalam rangka ulang
tahun, Sekolah Permata Insani Islamic School Tangerang, mengadakan Gebyar Minat
Permata Insani Tangerang (GEMPITA), pada 24-26 Februari, salah satunya
Pencak silat Championship III 2017.
Acara tersebut dihadiri ketua Ikatan Pencak Silat Indonesia
(IPSI), kepala Dinas Pendidikan Provinsi Banten, Koramil, dan Kapolsek Pasar
kemis.
Untuk pembukaan Pencak silat, secara resmi dibuka oleh
Sekretaris Jendral Kemdikbud RI.
Sebagai pembukaan yaitu penampilan atau atraksi Pencak silat
oleh siswa siswi SD, SMP, dan SMA Permata Insani Islamic School. Untuk
meramaikan acara tersebut pihak sekolah mengundang perguruan Pencak silat se
Provinsi Banten, dari tingkat SD,SMP, dan SMA, untuk katagori pertandingannya
yaitu tunggal, regu, ganda dan tanding.
“Saya berharap dengan diadakannya acara ini, kita dapat menjalin
tali silaturahmi, untuk saling tukar informasi dari ilmu pengetahuan dan
budaya, sehingga dapat melestarikan seni Pencak silat budaya asli Indonesia,
kalau bukan kita siapa lagi yang melestarikan,” kata Sucipto selaku Ketua PAMUR
Banten sekaligus ketua pelaksana.
Yang terpenting dari kejuaraan ini,” kita ingin
mengklasifikasikan nilai atau norma-norma dan cita-cita yang terkandung dalam
visi Pencak silat itu sendiri, sehingga dapat menghasilkan satu generasi yang
kuat dan tangguh, yang mempunyai keseimbangan antara pintar di akademik tetapi
cerdas di budi pekerti, dan akhlak yang baik, melalui anak-anak atau peserta
ini, saya yakin 20 atau 30 tahun kedepan merekalah yang dapat merubah peradaban
bangsa Indonesia menjadi lebih baik”. tambahnya.
“Saya sangat senang dan bangga karena dapat mengikuti lomba
pencak silat ini, dan suatu kehormatan untuk saya karena sekolah
mempercayai saya untuk menjadi peserta di lomba ini, walaupun saya
mendapat juara ke tiga, saya yakin di tahun yang akan datang saya akan menjadi
yang terbaik”. Kata Raden siswa kelas VII SMP Mutiara Insani.
Semoga dengan adanya acara ini kita semuah dapat melestarikan
dan menjunjung tinggi pencak silat adalah sebagai budaya dan bela diri asli
bangsa Indonesia.
(korantangsel.com, mulyadi)