HIBURAN,korantangsel.com- (Prestasi) Sasando Boxing Camp (BC) Tangerang, kembali melahirkan prestasi anak bangsa
Indonesia. Salah satu atletnya, Maxi Nahak Rodriges, 32, berhasil merebut sabuk
kejuaraan dunia tinju tingkat Asia versi WBC setelah mengalahkan petinju asal
Korea Selatan, Eun-chang Lee.
Petinju kelahiran Kabupaten Malaka, NTT
ini menjadi petinju Indonesia ke tiga yang berhasil merebut gelar juara di
"kandang macan" Seoul, Korea Selatan. Maxi merebut gelar WBC Asia
kelas menengah (72,5 Kg) setelah memukul jatuh ronde ketiga Eun-chang Lee pada
pertandingan di Grand Ballroom, Millennium Seoul Hilton, Seoul, Korea Selatan.
Maxi, yang tidak diunggulkan tidak
memberi kesempatakan kepada lawan sebelumnya yang memang sangat difavoritkan
menumbangkan Maxi di pertengahan ronde. Kemenangan Maxi adalah kemenangan yang
luar biasa sekaligus tamparan bagi Korea. Sangat tidak jujur ketika petinju
Indonesia berhasil memukul KO petinju Korea. Namun berita tentang
kemenangan Maxi sengaja tidak dipublikasikan.
Karena sehari sebelum Maxi menumbangkan
Lee, penulisan tentang rencana pertandingan (preview) masih ramai di media
online. Ketika Maxi membenamkan impian Lee dan merebut gelar WBC Asia, berita
tentang kemenangan Maxi sengaja dikubur.
Pihak penyelenggara AK Promotion bersama
promotor Andy Kim hanya sibuk mempublikasikan kemenangan petinju Pakistan,
Muhammad Waseem, yang berhasil mengalahkan petinju Filipina Yeter Oliva untuk
merebut sabuk WBC Perak kelas terbang. Pers Korea seakan malu terhadap
kehancuran petinjunya di tangan Maxi Nahak.
"Butuh perjuangan yang luar biasa
untuk bisa merebut gelar juara petinju Lee. Namun berkat tekad semua itu tidak
ada yang musahil. Terbukti semula tidak diunggulkan, akhirnya berhasil
membungkam tuan rumah Korea Selatan dengan memukul KO Lee di ronde ketiga,"
ujar Maxi kepada wartawan yang baru saja tiba di Sasando BC Tangerang, Jl Dr
Sitanala, Sewan, Kecamatan Negalsari, Kota Tangerang.
Maxi mengaku, persiapan menghadapi
petinju Lee sangatlah singkat. "Hanya satu minggu," ucap pria
kelahiran 5 Februari 1984 ini. Ditambah dari postur tubuh antara dia dan Lee
sangatlah tidak seimbang. Lee memiliki tinggi 185 Cm, sedangkan Maxi hanya 170
Cm. "Semua tidak ada yang tidak mungkin. Latihan dan kerja keras, serta
tak pandang remeh lawan prestasi dapat kita raih," tuturnya sambil
menunjukkan sabuk juara tingkat Asia versi WBC yang berhasil ia
rebut.
(korantangsel.com, her)