BREAKING NEWS

Saturday, July 23, 2016

ADA PETINJU TANGERANG, JUARA DI WBS ASIA

tinju
HIBURAN,korantangsel.com- (Prestasi) Sasando Boxing Camp (BC) Tangerang, kembali melahirkan prestasi anak bangsa Indonesia. Salah satu atletnya, Maxi Nahak Rodriges, 32, berhasil merebut sabuk kejuaraan dunia tinju tingkat Asia versi WBC setelah mengalahkan petinju asal Korea Selatan, Eun-chang Lee.

Petinju kelahiran Kabupaten Malaka, NTT ini menjadi petinju Indonesia ke tiga yang berhasil merebut gelar juara di "kandang macan" Seoul, Korea Selatan. Maxi merebut gelar WBC Asia kelas menengah (72,5 Kg) setelah memukul jatuh ronde ketiga Eun-chang Lee pada pertandingan di Grand Ballroom, Millennium Seoul Hilton, Seoul, Korea Selatan.

Maxi, yang tidak diunggulkan tidak memberi kesempatakan kepada lawan sebelumnya yang memang sangat difavoritkan menumbangkan Maxi di pertengahan ronde. Kemenangan Maxi adalah kemenangan yang luar biasa sekaligus tamparan bagi Korea. Sangat tidak jujur ketika petinju Indonesia berhasil memukul KO petinju Korea.  Namun berita tentang kemenangan Maxi sengaja tidak dipublikasikan.

Karena sehari sebelum Maxi menumbangkan Lee, penulisan tentang rencana pertandingan (preview) masih ramai di media online. Ketika Maxi membenamkan impian Lee dan merebut gelar WBC Asia, berita tentang kemenangan Maxi sengaja dikubur.

Pihak penyelenggara AK Promotion bersama promotor Andy Kim hanya sibuk mempublikasikan kemenangan petinju Pakistan, Muhammad Waseem, yang berhasil mengalahkan petinju Filipina Yeter Oliva untuk merebut sabuk WBC Perak kelas terbang. Pers Korea seakan malu terhadap kehancuran petinjunya di tangan Maxi Nahak.

"Butuh perjuangan yang luar biasa untuk bisa merebut gelar juara petinju Lee. Namun berkat tekad semua itu tidak ada yang musahil. Terbukti semula tidak diunggulkan, akhirnya berhasil membungkam tuan rumah Korea Selatan dengan memukul KO Lee di ronde ketiga," ujar Maxi kepada wartawan yang baru saja tiba di Sasando BC Tangerang, Jl Dr Sitanala, Sewan, Kecamatan Negalsari, Kota Tangerang.

Maxi mengaku, persiapan menghadapi petinju Lee sangatlah singkat. "Hanya satu minggu," ucap pria kelahiran 5 Februari 1984 ini. Ditambah dari postur tubuh antara dia dan Lee sangatlah tidak seimbang. Lee memiliki tinggi 185 Cm, sedangkan Maxi hanya 170 Cm. "Semua tidak ada yang tidak mungkin. Latihan dan kerja keras, serta tak pandang remeh lawan prestasi dapat kita raih," tuturnya sambil menunjukkan sabuk juara tingkat Asia versi WBC yang berhasil ia rebut.       





Share this:

 
Copyright © 2014 RANSEL. Designed by OddThemes