BREAKING NEWS

Sunday, June 26, 2016

MENTERI KORDINATOR BIDANG KEMARITIMAN SIDAK KE BANDARA

rizal ramli
NASIONAL,korantangsel.com- Menteri Koordinator bidang Kemaritiman Rizal Ramli pada siang tadi melakukan inspeksi mendadak (sidak) terhadap kesiapan Terminal 3 Ultimate Bandara Soekarno-Hatta. Usai berkeliling, mantan Menteri Keuangan (Menkeu) era Presiden Abdurahman Wahid ini bangga memiliki bandara nasional dengan standar internasional.

"Kami bangga ternyata Indonesia juga bisa. Bayangkan, Terminal 3 kapasitasnya 25 juta orang, kalah Bandara Changi Singapura karena luas sekali dan tidak ribet," tutur Rizal Ramli, di Terminal 3 Ultimate Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Cengkareng, Tangerang, Banten.

Bandara yang dikembangkan oleh PT Angkasa Pura II tersebut, kata dia, berbeda dengan bandara internasional lainnya. Sebab Terminal 3 Ultimate ini merupakan terminal baru, dan bukan sebuah pengembangan dari bandara yang sudah ada.

"‎Saya seringkali dari dulu ke luar negeri, karena dulu saya penasehat PBB‎. Sering datang ke airport modern tapi ribet, karena rata-rata dibangun secara organik. Ada bangunan lama tambah lagi nyamping ke atas , ke kiri, jadi penumpangnya kalau datang ke situ ribet mencari ke gate berapa atau apa," papar dia.

Ia menjelaskan bahwa Terminal 3 Ultimate dibangun dengan desain lurus agar memudahkan para penumpang mencari pintu keberangkatan. "Panjangnya di sini 1,4 kilometer (km) lurus. Penumpang begitu masuk dia bisa mencari gate nomor berapa dengan cepat," tuturnya.

Sementara itu, Rizal Ramli mengungkapkan bahwa pemerintah menargetkan pertumbuhan wisatawan mancanegara (wisman) mencapai 20 juta pada 2019 mendatang. Maka itu, dengan terminal baru ini diharapkan mampu menambah jumlah wisman sehingga mencapai target yang ditetapkan.

Dukungan sistem teknologi yang canggih dinilai mampu jadi penarik wisman berkunjung ke Indonesia. Sistem keamanan dan kenyamanannya membuat turis asing betah untuk singgah di Terminal 3 Ultimate.

"Di Terminal 3 Ultimate, ada sistem komputer, surveilance (pengamatan perilaku) manusia maupun barang. Jadi penumpang sebelum ke sini sudah diketahui identitasnya 72 jam sebelumnya. Setiap barang juga diberi barcode, begitu masuk tidak perlu diperiksa orang lagi," tutup Rizal Ramli.
  

Share this:

 
Copyright © 2014 RANSEL. Designed by OddThemes