TANGERANG SELATAN,korantangsel.com- Majelis
Ulama Indonesia (MUI) menggelar konferesi pers.di aula Kantor Kemenag Kota
Tangerang Selatan, atas perkembangan aliran-aliran sesat di Negara
Indonesia.diantaranya aliran Gerakan Fajar Nusantara (GAFATAR). Dimana aliran
tersebut sudah menyimpang dari aturan-aturan agama, seperti mengingkari rukun
iman dan rukun islam, meyakini atau mengikuti aqidah yang tidak sesuai dengan
dalil. Syar'I (al-qur'an dan as-sunnah).
Bukan hanya aliran. GAFATAR saja masih banyak aliran baik yang bersifat Internasional, Nasional, maupun lokal telah diputuskan sebagai aliran menyimpang atau sesat dan menyesatkan, antara lain Ahmadiyah, Syi'ah, Inkarussunnah, Al-qiyadag Al-Islamiyah, dan Salamullah Lia Eden.
Menurut Utang Ranuwijaya, hanya dengan bermimpi bahwa dia diangkat menjadi Nabi, dan bertapa selama 40 hari di Gunung Bundar Bogor, dan di benarkan oleh Robert Walean seorang pendeta Nasrani, Ahmad Mushaddiq (mengaku nabi) kini telah mendirikan aliran Al-Qiyadah Al-Islamiyah yang kini telah menjadi GAFATAR. tutur Ketua Komisi Pengkajian, Pemahaman MUI Pusat.
Bukan hanya aliran. GAFATAR saja masih banyak aliran baik yang bersifat Internasional, Nasional, maupun lokal telah diputuskan sebagai aliran menyimpang atau sesat dan menyesatkan, antara lain Ahmadiyah, Syi'ah, Inkarussunnah, Al-qiyadag Al-Islamiyah, dan Salamullah Lia Eden.
Menurut Utang Ranuwijaya, hanya dengan bermimpi bahwa dia diangkat menjadi Nabi, dan bertapa selama 40 hari di Gunung Bundar Bogor, dan di benarkan oleh Robert Walean seorang pendeta Nasrani, Ahmad Mushaddiq (mengaku nabi) kini telah mendirikan aliran Al-Qiyadah Al-Islamiyah yang kini telah menjadi GAFATAR. tutur Ketua Komisi Pengkajian, Pemahaman MUI Pusat.
(korantangsel.com,
mulyadi)