TANGERANG SELATAN,korantangsel.com - Keputusan pemerintah terkait penurunan harga
bahan bakar minyak jenis premium dan solar per 5 Januari 2016 kemarin,
sepertinya tidak diimbangi oleh penurunan tarif angkutan umum di wilayah
Tangsel.
Sarono, supir angkot D13 jurusan Ciputat-Pamulang mengatakan, pihaknya akan tetap menerapkan tarif lama. Pasalnya, penurunan harga bbm tidak diikuti dengan penurunan jumlah setoran kepemilik bus yang mencapai Rp 150.000 per hari.
"Jika tarif diturunkan, dipastikan pendapatan tidak akan menutup biaya operasional. Karena pendapatan sehari saja bisa Rp 50 ribu, apalagi sekarang penumpang sepi," katanya.
Sementara itu, penumpang Edi menuturkan, tarif angkutan seharusnya ikut turun jika harga BBM diturunkan. Sebab pada saat harga BBM dinaikkan, tarif angkutan juga ikut naik.
“Seharusnya menyesuaikan sama kayak pas BBM naik. Tarifnya kan juga naik,” ujarnya.
(korantangsel.com,ahmad fauzi)
Sarono, supir angkot D13 jurusan Ciputat-Pamulang mengatakan, pihaknya akan tetap menerapkan tarif lama. Pasalnya, penurunan harga bbm tidak diikuti dengan penurunan jumlah setoran kepemilik bus yang mencapai Rp 150.000 per hari.
"Jika tarif diturunkan, dipastikan pendapatan tidak akan menutup biaya operasional. Karena pendapatan sehari saja bisa Rp 50 ribu, apalagi sekarang penumpang sepi," katanya.
Sementara itu, penumpang Edi menuturkan, tarif angkutan seharusnya ikut turun jika harga BBM diturunkan. Sebab pada saat harga BBM dinaikkan, tarif angkutan juga ikut naik.
“Seharusnya menyesuaikan sama kayak pas BBM naik. Tarifnya kan juga naik,” ujarnya.
(korantangsel.com,ahmad fauzi)