TANGERANG SELATAN,korantangsel.com- Mulus dan lebarnya
kondisi ruas Jalan Raya Ciater di Kecamatan Serpong, Kota Tangerang Selatan
(Tangsel) dimanfaatkan oleh sekelompok remaja menjadi arena balapan liar.
Mereka hampir setiap malam kebut-kebutan sepeda motor, hingga membuat warga
sekitar merasa sangat terganggu.
Kepala Unit Lalu Lintas Polsek Serpong, Inspektur Satu Sudarpo mengatakan, warga sekitar Jalan Raya Ciater sudah kesal dengan ulah para pemuda yang kerap balapan liar.
Warga akhirnya secara swadaya membuat marka jalan polisi tidur yang berfungsi untuk mengurangi laju kendaraan. "Makanya disitu dibuat polisi tidur. Karena setiap malam jadi lokasi ajang trek-trekan," ungkapnya ditemui wartawan saat memantau warga sedang mengecat polisi tidur.
Kepala Unit Lalu Lintas Polsek Serpong, Inspektur Satu Sudarpo mengatakan, warga sekitar Jalan Raya Ciater sudah kesal dengan ulah para pemuda yang kerap balapan liar.
Warga akhirnya secara swadaya membuat marka jalan polisi tidur yang berfungsi untuk mengurangi laju kendaraan. "Makanya disitu dibuat polisi tidur. Karena setiap malam jadi lokasi ajang trek-trekan," ungkapnya ditemui wartawan saat memantau warga sedang mengecat polisi tidur.
Menurutnya, akibat keterbatasan jumlah personel polisi tak dapat
menghalau setiap hari adanya aktivitas balapan liar di sekitar lokasi itu.
Sudarpo mengaku, pihaknya telah mengirim surat kepada Pemerintah
Kota Tangsel untuk segera membuat marka jalan redam kejut. Tapi hingga kini tak
ada jawaban pasti.
Sudarpo bilang, konstruksi marka jalan polisi tidur yang telah dibuat warga sekitar secara swadaya tak permanen. Ia masih akan mengevaluasi efektivitasnya, dan akan mengurangi diameternya.
"Tolong sampaikan ke PU (Dinas Bina Marga dan Sumber Daya Air) biar lihat langsung ke lapangan. Kalau bisa ditambahin aspal beberapa centimeter, biar pengendara yang lewat bisa nyaman," harap Sudarpo.
Sudarpo bilang, konstruksi marka jalan polisi tidur yang telah dibuat warga sekitar secara swadaya tak permanen. Ia masih akan mengevaluasi efektivitasnya, dan akan mengurangi diameternya.
"Tolong sampaikan ke PU (Dinas Bina Marga dan Sumber Daya Air) biar lihat langsung ke lapangan. Kalau bisa ditambahin aspal beberapa centimeter, biar pengendara yang lewat bisa nyaman," harap Sudarpo.
Terpisah, Nasrun, salah seorang penghuni ruko Nusa Loka di Jalan
Raya Ciater, membenarkan bahwa ruas jalan itu setiap malam kerap dijadikan
arena balapan liar sepeda motor.
Suara bising yang keluar dari knalpot sepeda motor bikers sangat memekik telinga. Akhirnya warga sekitar berinisiatif membuat marka jalan polisi tidur. "Berisik, setiap malam pada kebut-kebutan. Dengan adanya polisi tidur ini mereka jadi mikir ulang, kan membahayakan keselamatan orang lain mereka ngebut naik motor," pungkasnya.
Suara bising yang keluar dari knalpot sepeda motor bikers sangat memekik telinga. Akhirnya warga sekitar berinisiatif membuat marka jalan polisi tidur. "Berisik, setiap malam pada kebut-kebutan. Dengan adanya polisi tidur ini mereka jadi mikir ulang, kan membahayakan keselamatan orang lain mereka ngebut naik motor," pungkasnya.
(korantangsel.com,
ahmad fauzi)