TANGERANG SELATAN,korantangsel.com- Akibat semakin
melambungnya nilai rupiah, dan tingginya harga kacang kedelai impor, beberapa
pengrajin tahu di kawasan Serpong mengalami penurunan omset penjualan, bahkan
terancam gulung tikar.
Odoy, pengrajin tahu mengatakan, sebelum rupiah naik, dirinya
bisa memproduksi 3 ton setiap hari, kini hanya 2 ton kedelai. Selain itu,
pengurangan karyawan pun terpaksa dilakukan. Biasanya 28 pekerja, kini tinggal
15 orang pekerja.
“Kalau kedelai naik, tentu penjualan ikut berkurang. Kami
berharap, pemerintah bisa menormalkan kembali harga bahan bakku kacang kedelai,
sehingga tahu dan tempe dapat dijual kembali,” katanya.
(korantangsel.com, milhan)