BREAKING NEWS

Friday, September 18, 2015

MASSA TANGERANG BERSATU GERUDUK KANTOR DPRD, TUNTUT RANO KARNO MUNDUR

DEMO
TANGERANG RAYA,korantangsel.com- Aksi unjuk rasa menunutut Rano Karno agar mundur dari jabatannya sebagai Gubernur Banten, tampaknya semakin menggurita dan mengakar. Sebab sebelumnya aktivis dari berbagai elemen dan mahasiswa juga menggelar aksi demo menuntut Rano Karno mundur karna mereka menilai Rano Karno gagal dalam memimpin Banten.

Kali ini tuntutan serupa datang dari Gerakan Masyarakat Tangerang Bersatu (GMTB), namun aksi unjuk rasa yang dilakukan oleh massa gabungan dari berbagai elemen masyarakat Tangerang ini, tidak melakukan aksinya di Gedung DPRD Provinsi Banten atau di Pendopo Gubernur Banten. Akan tetapi mereka melakukan aksi di depan gedung DPRD Kabupaten Tangerang.

Menurut koordinator aksi Alamsyah, Banten di bawah kepemimpinan Rano mengalami sejumlah masalah sehingga menciptakan kegaduhan, pengangguran, kemiskinan dan degradasi moral.

“Sekarang carut marut perpolitikan dan roda pemerintahan Banten telah dirasakan secara total oleh masyarakat Banten, akibat tipu muslihat yang diperankan Rano sehingga menciptakan kegaduhan, pengangguran, kemiskinan, dan degradasi moral,” katanya.

Alamsyah mengatakan, aksi Gerakan Masyarakat Tangerang Bersatu (GMTB) yang dilakukan di gedung DPRD Kabupaten Tangerang ini agar DPRD Kabupaten Tangerang menerima aspirasi kami dan menyampaikan tuntutan kami ke Pemprov Banten.

“Kami meminta DPRD Kabupaten Tangerang selaku wakil rakyat dari Tangerang agar menyampaikan aspirasi kami yang menuntut Rano Karno Mundur ke Pemprov Banten, karna Rano tidak bisa bekerja dan apa yang telah dia perbuat untuk Kabupaten Tangerang, padahal Rano dulu memulai karir politiknya dari Tangerang sebagai wakil Bupati,” tegas Alamsyah.

Terlebih lanjut Alamsyah, juga menyinggung dalam kepemimpinan Rano Karno yang menjabat sebagai Plt Gubernur Banten pasca Ratu Atut tersandung kasus hukum, Banten bukannya malah lebih baik akan tetapi malah makin terpuruk, sebab selama dua tahun berturut-turut di pimpin Rano Banten malah di ganjar Disclamer Of Opinion oleh BPK RI.

“Saat mendapatkaan opini disclaimer pada LHP BPK tahun angaaran 2013 Rano karno yang saat itu masih menjadi Plt Gubernur berjanji akan mundur jika kembali mendapatkan opini disclaimer, nyatanya pada tahun 2014 Banten kembali disclaimer, berarti ini jelas apa kerja Rano,” tegas ketua umum LSM Geram Banten ini.

Alamsyah menambahkan, belum lama Rano Karno resmi menjabat sebagai Gubernur Banten definitive, Rano Karno kembali membuat suasana Banten kembali memanas. Hal tersebut karena dicopotnya Kurdi Martin sebagai Sekda Banten.

Alamsyah juga menduga yang mana pencopotan Kurdi Martin sebagai Sekda Banten ada campur tangan dan arogansi Gubenur terhadap pencopotan Sekda Banten. Akibat sikap Rano Karno tersebut, membuat masyarakat Banten diseluruh penjuruh tanah Jawara bergerak menentang sikap arogansi Gubernur yang membuat kewenangan menjadi kesewenang-wenangan.

“Dampak diberhentikannya Sekda Banten Kurdi Martin, membuat banyak penolakan dari rakyat Banten, karna Rano Karno dinilai membuat kewenangan menjadi kesewenang-wenangan, bahkan pada intinya Rano Karno dengan jajarannya tidak bisa harmonis apalagi dengan rakyat Banten, “ pungkas Alamsyah.

Dari pantauan langsung tim reporter www.korantangsel.com, aksi unjuk rasa tuntut Rano Karno mundur di gedung DPRD Kabupaten Tangerang mendapat pengawalan dari aparat kepolisian dan Satpol-PP. Massa juga membentakan berbagai macam spanduk yang meminta Rano Karno mundur.      



Share this:

 
Copyright © 2014 RANSEL. Designed by OddThemes