BREAKING NEWS

Wednesday, June 24, 2015

WH MINTA KPU TINDAKLANJUTI TEMUAN BPK SECARA BENAR

wahidin halim
TANGERANG RAYA,korantangsel.com- Komisi II DPR menggelar rapat dengar pendapat (RDP) dengan Komisi Pemilihan Umum. Dalam RDP yang alot ini dibahas mengenai temuan Badan Pemeriksa Keuangan terkait adanya indikasi kerugian keuangan negara sebesar Rp 334 miliar di dalam hasil pemeriksaan dengan tujuan tertentu atas pelaksanaan anggaran pemilu tahun 2013 dan 2014. Temuan tersebut diperoleh BPK dari hasil pemeriksaan terhadap sampel satuan kerja. Dari 531 satuan kerja di 33 provinsi, BPK mengambil 181 satuan kerja sebagai sampel.

Di antara temuan itu adalah indikasi kerugian negara sebesar Rp 34,3 miliar, potensi kerugian negara Rp 2,2 miliar, kekurangan penerimaan Rp 7,3 miliar, pemborosan Rp 9,7 miliar, yang tidak diyakini kewajarannya sebesar Rp 93 miliar, lebih pungut pajak Rp 1,3 miliar dan temuan administrasi Rp 185,9 miliar. 

"Kita ingin tahu, sudah sejauh mana tindaklanjut yang dilakukan KPU terhadap audit BPK, dan sekaligus menyampaikan jumlah temuannya. Prinsifnya hal ini harus diselesaikan agar tidak berdampak terhadap tahapan pilkada serentak 2015 yang sedang berjalan. " kata Wakil Ketua Komisi II, DR. H. Wahidin Halim, M.Si. yang biasa disapa WH.

WH mensoroti temuan LHP BPK terhadap KPU RI, KPU Provinsi, dan KPU Kabupaten/ Kota tidak hanya dilihat dari perspektif kerugian negara dengan angka yang mencapai ratusan milyar tersebut, tapi juga dari perspektif integritas institusi KPU dan kredibilitas kinerjanya. “adanya temuan ini juga mengkonfirmasi integritas dan kredibilitas kinerja KPU yang lemah, jangan sampai masyarakat kehilangan trust kepada KPU dan KPUD, padahal harus mengawal hajat demokrasi yang dimulai tahun ini. KPU jangan malu-malu untuk melakukan rekonsiliasi kepada BPK, apalagi ini menyangkut uang rakyat” Tambah mantan Walikota Tangerang yang mendapat WTP 7 kali berturut turut dari BPK RI ini.

Anggota komisi II lain, Misbakhun, dari Fraksi Partai Golkar yang banyak mengkritik Komisioner KPU menambahkan"Kemarin komisioner KPU, saudara Arief Budiman bilang sudah 80 persen yang ditindaklanjuti, lalu ada yang bilang 75 persen sudah ditindaklanjuti. Jadi yang mana yang benar? Kalau pun benar sudah, artinya masih 25 persen yang belum ditindaklanjuti dan itu jumlahnya cukup besar juga, makanya saya mendesak segera dilakukan audit investigasi" katanya.


Share this:

 
Copyright © 2014 RANSEL. Designed by OddThemes