TANGERANG SELATAN,korantangsel.com- Guna memperat hubungan baik antar bragama,
Forum Pemuda Lintas Agama (FPLA) Kota Tangerang Selatan menggelar diskusi
publik terkait perspektif agama-agama terhadap puasa di Ruang Rapat Restauran
Telaga Seefood, Serpong.
Acara yang bertepatan dengan puasa Ramadhan yakni puasanya umat
Islam membahas bagaimana arti puasa disetiap agama yang berada di Indonesia
Menurut Ustad Ahmad Dahlan, Islam mengartikan puasa sebagai
pendekatan diri kepada Tuhan. Dirinya juga menyebutkan puasa yang dilakukan
umat Islam untuk melatih diri dari besarnya godaan hawa nafsu manusia.
"Puasa yang sering kali disebut saum atau assiyam adalah
cara untuk kita mendekati diri kepada Allah SWT. Pada dasarnya puasa itu
melatih diri kita." Ungkap Ustad Ahmad Dahlan.
Senada dengan Ida Ketut Ananta, puasa menurut agama Hindu Dharma
adalah suatu kebutuhan karena puasa bagian dari agama dan puasa itu adalah
mendekati diri kepada Tuhan.
Hindu melihat puasa adalah suatu kebutuhan. Dalam bahasa
sansekerta Upa dan Asa, Upa itu mendekati dan Asa itu Tuhan, artinya mendekati
Tuhan dengan mengendalikan diri agar tidak menghambur-hamburkan diri. Umat
Hindu berpuasa selama 24 jam saat hari raya Nyepi." ujar Ida.
Sementara, puasa menurut agama Kristen Katolik, Romo Puryanto
mengatakan juga, umatnya juga melakukan puasa namun arti puasa menurutnya tak
jauh berbeda dengan arti puasa menurut agama lainnya. Puasa adalah mendekati
diri kepada Allah dengan kebijakan diri tanpa ada paksaan dan berbagi kebaikan
kepada sesama manusia.
Selain itu, Yongke menyebutkan, agama Kristen Protestan pun juga
mengartikan puasa sebagai pendekatan diri kepada Tuhan, namun puasa menurut
Kristen Protestan puasa harus dibarengi dengan doa.
Kegiatan yang diselenggarakan ini bertujuan agar selalu
terjaganya toleransi antara umat bragama khususnya di Indonesia.
(korantangsel.com, ahmad fauzi)