TANGERANG SELATAN,korantangsel.com- Ujian Nasional
(UN) Sekolah Menegah Pertama Negeri (SMPN) di Kota Tangerang Selatan, sedikit
terkendala, lantaran wali murid SMPN 3 Ciputat, protes karena
anaknya tidak bisa mengikuti UN.
Orang tua wali murid Supratedjo mengatakan anaknya Dwi wahtu
prayitno tidak bisa mengikuti UN lantaran kenakalan remaja, dimana anaknya
masuk rehabilitasi selama tiga Minggu. Namun saat sudah keluar dari
rehabilitasi ternyata pihak sekolah menyatakan bahwa Dwi Wahyu Prayitno sudah
dikeluarkan dari sekolah.
"Ini yang saya pertanyakan, padahal sebelumnya kami sudah
meminta ijin kepada pihak sekolah agar anak kami diberi ijin
rehabilitasi," katanya kepada wartawan,.
Supratedjo menambahkan bila memang putranya dikeluarkan, ini
sangat merugikan bagi putranya yang saat ini terus menanyakan nasibnya apakah
bisa ikut UN." Kami berharap pihak sekolah memberi toleransi kepada anak
kami, karena pendidikan sangat berarti bagi putra kami ini," pungkasnya.
Tuduhan Wali murid SMP Negeri 3 Kota Tangsel kepada Kepala
Sekolah tersebut dibantah langsung oleh kepala sekolah SMPN 3 Ciputat Maryono.
Dirinya mengatakan tidak ada pemecatan terhadap siswa tersebut." Dalam
Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP)
Maryono memaparkan dirinya dan beberapa guru dan staff Bimbingan
konseling SMPN 3 Ciputat sudah melakukan upaya apapun demi kembalinya murid
tersebut, untuk mengikuti sekolah agar dapat mengikuti UN."Kita (SMP 3)
sudah panggil Wali anak, bahkan surat-suratnya kami kirimkan, jauh sebelum UN
besok senin dan surat itu sudah bukan 1 atau 2 kali pemanggilanya."
tegasnya.
Melalui kebijakan dirinya, murid tersebut sudah di daftarkan di
Ujian Nasional Oktober tahun lalu."Kami sudah daftarkan murid tersebut
pada Oktober tahun lalu, agar dapat mengikuti ujian, Saya tidak mungkin
Diskrimanative kepada murid, dosa Saya, kalau tidak saya daftarkan."
jelasnya.
Perlu diketahui, tuduhan orang tua wali murid menyebutkan bahwa
tidak masuk selama 3 minggu, itu tidak benar, karena sesuai data absen, bahwa
murid itu sudah 6 bulan tidak masuk. Selain itu, banyak proses yang kami
lakukan jauh sebelum UN ini,kami sudah undang wali murid bahkan sampai kami
datangi rumahnya."Proses sudah kami lakukan semuanya, bahkan mendatangi
rumah muridpun sudah beberapa kali." tandasnya.
(korantangsel.com, rr010)