TANGERANG RAYA,korantangsel.com- Kurangnya
kontribusi para kaum intelektual di Kota Tangerang dalam pembangunan membuat
Hendrizen selaku salah satu dari presidium Korps Alumni Himpunan Mahasiswa
Islam (KAHMI) periode 2015-2020 ini angkat bicara.
Menurut Hendrizen,pembahasan mengenai problematika intelektual
dan sosial inilah yang akan menjadi topik utama untuk dibedah dalam rakerda
KAHMI. Kenapa demikian ? Karena kaum intelektual yang ada di Kota Tangerang
selama ini seperti mati suri dalam artian tidak greget dalam memberikan
kontribusi kepada pemerintah kota Tangerang yang seharusnya menjadi tujuan
pokok Walikota Kota Tangerang.
" Ya, selama ini kita melihat tidak ada output tersendiri
yang keluar dari para kaum intelektual kota Tangerang untuk diberikan kepada
Pemkot untuk bisa diaplikasikan dalam bentuk pembangunan, baik dalam bentuk
intfrastruktur maupun pembangunan karakter sosial budayanya," ujar
Hendrizen selesai pelantikan Presidium di Hotel Narita kepada awak media.
"Padahal kota Tangerang merupakan kota Metropolitan tapi
terlihat bias dalam artian tidak memiliki jati diri, dimana posisi kota
Tangerang terlihat tidak jelas mau dibawa kemana? Inilah peran KAHMI dalam
memposisikan kedalam bentuk rakerda sesuai dengan tema" ungkap Hendrizen
lagi.
" Ini salah satunya kita ingin membedah mencari persoalan
problematika dalam kaum intelektual, dimana sebetulnya mereka ikut bertanggungjawab
dalam maju mundurnya pembangunan di Kota Tangerang," pungkasnya.
Seperti diketahui bahwa, Ketua umum majelis KAHMI wilayah Banten
TB Iman Aryadi telah melantik Presidium KAHMI Kota Tangerang (Dr Tabrani,
Jazuli Abdillah, Hendrizen, Ahmad Munadi dan Hendri Aldianto) di Hotel Narita,
pihaknya berharap kepada presidium yang baru dilantik untuk bisa bekerja dengan
ikhlas dan amanah.
(korantangsel.com, rr010)