TANGERANG SELATAN,korantangsel.com- Puluhan pria
berpakaian preman beserta para ahli waris sambil membawa plang yang dipasang
disejumlah titik. Sambil membawa batang kayu dengan leluasa tim dari ahli waris
sambil mengusir pihak pengembang, beruntung kejadian ini tidak menimbulkan
bentrokan, tanpa perlawanan para pekerja pihak pengembang pergi.
Truk-truk dan alat berat pihak pengembang terhenti karena
aktifitas pemasangan plang ahli waris. Di ketahui di atas lahan sengketa
tersebut pihak pengembang berhadapan dengan 35 ahli waris. Tindakan ini
disinyalir membalas aktifitas pemasangan plang oleh pihak pengembang yang
berujung ricuh beberapa waktu lalu. Atas hal ini sejumlah plang ahli waris
terpasang berdekatan dengan plang dari pihak pengembang. Aktifitas pihak
pengembang sendiri diduga dibekingi pihak aparat yang berada di lokasi.
Pihak ahli waris meyakini kalau tanah mereka tidak pernah dijual
kepada pihak manapun, bahkan pihak ahli waris akan mempermasalahkannya di jalur
hokum, pasalnya pihak ahli waris didukung oleh sejumlah bukti -bukti kuat atas
kepemilikan tanah mereka.
Kasus sengketa ini sudah tiga bulan kemarin, namun sampai saat
ini belum ada penyelesaian antara kedua pihak antara pihak pengembang Nur Akbar
dengan dua belas ahli waris yang sampai saat ini masih di permasalahkan.
(korantangsel.com, milhan wahyudi)