TANGERANG SELATAN,korantangsel.com- Komisi II DPRD
Kota Tangsel menolak keinginan Pemkot membangun perpustakaan daerah (Perpusda).
Pasalnya, penolakan tersebut didasari agar program-program yang belum
terselesaikan bisa berjalan terlebih dahulu.
Anggota Komisi II DPRD Kota Tangsel Sri Lintang Aryani
mengatakan, hasil rapat dengan kantor Perpusda memutuskan usulan pembangunan
perpusda dibatalkan karena belum terlalu mendesak.
“Sebelumnya ada wacana pembangunan gedung. Lihat pengajuan
anggarannya Rp28 miliar, pembangunan ditunda karena banyak kebutuhan lain lebih
utama,” katanya, kemarin.
Ia menilai penundaan pembangunan tidak berarti membangun
perpusda tidak penting. Namun karena anggaran yang besar itu sebaiknya
dialihkan pada pendidikan atau kesehatan terlebih dahulu. “Saran komisi dua saat
itu sebaiknya dialokasikan ke pendidikan atau kesehatan, meski sama-sama
penting,” ujarnya.
Ia pun meminta Perpusda fokus pada kegiatan-kegiatan promosi
kemasyarakatan. Membuka pojok-pojok ruang baca yang ada di setiap
kecamatan-kelurahan ataupun mengadakan kegiatan minat baca yang tersebar di
Tangsel. “Tugas yang lalu belum selesai seperti mendirikan ruang baca di Kantor
Kecamatan harus diprioritaskan. Kami lihat belum semua untuk itu diharapkan
program itu dapat diselesaikan,” ungkapnya.
Sementara itu, Kepala Kantor Perpusda Kota Tangsel Chaerudin
membenarkan, pembangunan gedung perpusda batal tahun ini. Namun ia tidak
mengetahui persis alasan pembatalan proyek puluhan miliar tersebut. “Batal
dibangun pada tahun ini, saya pun tidak mengetahui alasan itu. Coba tanyakan ke
pimpinan saja nanti saya salah bicara,” ungkapnya.
Ia optimis, Tangsel bakal memiliki perpusda dengan lima lantai
yang sudah dirancang pada tahun sebelumnya. Sehingga, warga bisa berkunjung
untuk menambah ilmu pengetahuan,” ungkapnya.
(www.korantangsel.com,
usni)