TANGERANG SELATAN,korantangsel.com- Budaya korupsi tidak hanya merusak
moralitas bangsa dan jiwa generasi saat ini yang berbangsa dan bernegara, tapi
bisa mengancam rusaknya harapan pada generasi masa depan yang lebih baik.
Pada saat ini kisruh antara KPK vs POLRI yang hanya jadi
tontonan sebagian elit politik yang paling mengkhawatirkan publik dan pelemahan
terhadap KPK sebagai lembaga yang dapat dipercaya masyarakat untuk memberantas
korupsi.
Hal ini membuat Perempuan Indonesia Anti korupsi (PIA) melakukan
aksi solidaritas dibilangan pasar modern BSD Kota Tangerang Selatan. Aksi
solidaritas untuk mengajak masyarakat menolak keras tindakan korupsi dan
mendesak Presiden Joko Widodo untuk segera mengambil sikap tegas demi
menyelamatkan institusi KPK dan POLRI dari kelumpuhan parlemen, mengadili
koruptor yang kebal hukum, menghentikan foya-foya dengan uang rakyat, dan
meninggalkan budaya korupsi.
Menurut Tati Apriliyana selaku kordinator, Aksi yang dilakukan
Perempuan Indonesia Anti Korupsi (PIA) dengan ini mengajak dan mengingatkan
kepada masyarakat bahwa negara saat ini dalam keadaan darurat khususnya korupsi
yang saat ini selalu merampas dan merampok sehingga melumpuhkan sendi-sendi
kebangsaan dan semangat bernegara dalam kehidupan kita sehari-hari serta dapat
merugikan masyarakat banyak sehingga membuat kesempatan untuk maju hilang
begitu saja dan menjadi halan empuk bagi para koruptor.
Dalam aksi ini para Perempuan Indonesia Anti Korupsi (PIA)
Berkeliling dipasar modern BSD “face to face” langsung bertemu dengan pada
pedagang lainnya dan mengajak jika mereka ingin berpartisipasi dalam gerakan
anti korupsi ini melalui “ foto selfie untuk presiden” yang berisikan bentuk
penolakan meraka terhadap tindakan korupsi dan membuat tulisan serta foster
yang menggambarkan kekecewaan dengan dilanjutkan membuat tali jemuran serta
memasangnya hasil tulisan tersebut didepan pasar tersebut.
(korantangsel.com,
rr009)