BREAKING NEWS

Monday, December 22, 2014

TIDAK SESUAI RPJMD TANGSEL , DEWAN NGOTOT REVISI ANGGARAN DISHUBKOMINFO

airin
TANGERANG SELATAN,korantangsel.com- Kalangan Komisi IV DPRD Kota Tangsel ngotot meminta adanya perubahan anggaran murni 2015 di Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika (Dishubkominfo). Alasannya angka yang diajukan tidak sesuai dengan kebutuhan Dishubkominfo dan dikhawtirkan anggaran tersebut berdampak program berjalan kurang maksimal. Dalam pagu APBD Murni 2015, Dishubkominfo hanya digelontorkan Rp29 miliar, angka ini lebih rendah dibanding tahun sebelumnya, yakni Rp35 miliar.

Anggota Komisi IV DPRD Kota Tangsel Rizki Jonis mengatakan, dengan anggaran Rp29 miliar, dirinya yakin Dishubkominfo tidak bakalan mampu mengejar target Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Tangsel 2011-2016. Sebab beban kerja di instansi tersebut kian berat dan membutuhkan anggaran yang tidak sedikit. “Kalau anggarannya dikurangi bagaimana Dishubkominfo bisa bekerja. Sedang program tahun depan cukup banyak. Idealnya instansi ini dapat Rp43 miliar,” katanya, saat ditemui di ruang kerjanya.

Jonis menilai dengan sisa waktu kurang lebih dua tahun lagi, rasanya sulit kalau Dishubkominfo bisa mengejar target yang dibebankan. Masalah di depan mata, kata Jonis, hingga kini belum sepenuhnya rampung, seperti rambu lalu-lintas, pengadaan sub terminal, terminal, maupun zebra cross yang jumlahnya masih minim. Padahal, gawean tersebut harusnya sudah bisa dirampungkan sesegara mungkin. Ini untuk memenuhi standar daerah penyangga ibukota Jakarata. “Kalau fasilitas tersebut belum dipenuhi bagaimana mau mewujudkan kota modern,” ujarnya.

Politisi Partai Demokrat ini mengaku sudah berkomunikasi dengan Tim Anggaran Pemerintah Daerah (TAPD) mempertanyakan minimnya anggaran yang diberikan kepada Dishubkominfo. Informasi terakhir yang ia terima persoalan tersebut akan dirampungkan sebelum pengesahan APBD Murni 2015 pada Senin (23/12).

Jonis mengaku akan memperjuangkan penambahan anggaran. Alasannya, ia tidak ingin sebagai daerah yang terus berkembang, fasilitas mendasar tidak dipenuhi. “Saya tidak motif apapun tentang penambahan anggaran di Dishubkominfo. Ini murni agar persoalan kemacetan, lalu lintas, dan sejenisnya di Kota Tangsel yang belum bisa teratasi,” katanya.
Senada dikatakan Sekretaris Komisi IV DPRD Kota Tangsel Aguslan Busro. “Anggaran di Dishubkominfo harus ditambah karena pagunya terlalu rendah untuk ukuran beban kerja. Saya rasa belum ada kata terlambat untuk revisi di murni,” ungkapnya.

Politisi Partai Hanura ini mengatakan, penambahan anggaran bukan untuk menghambur-hamburkan uang, tetapi kepada program yang ada. Dengan anggaran Rp29 miliar, rasanya kurang untuk mengatasi pelbagai persoalan di instansi tersebut.

Meski kalangan dewan memperjuangkan penambahan anggaran, namun sikap berbeda justru disampaikan Sekretaris Dishubkominfo Kota Tangsel Taryono. Ia justru menilai anggaran yang disediakan untuk instansinya lebih dari cukup. Bahkan Taryono mengklaim target RPJMD di Dishubkominfo Kota Tangsel sudah terpenuhi. Pengadaan mobil derek, bus dalam kota, atribut lalu lintas, dan sejenisnya kini sudah dimiliki Dishubkominfo. “Anggaran Rp29 miliar ke Dishubkominfo justru lebih dari cukup. Lebih baik anggarannya dialihkan kepada program yang lebih dibutuhkan diinstansi lain,” katanya.


Share this:

 
Copyright © 2014 RANSEL. Designed by OddThemes