TANGERANG SELATAN,korantangsel.com- Buktinya
lambannya Pemerintah Kota Tangerang Selatan Banten, di dunia pendidikan masih
menjadi kepiluan para murid SD Negeri Jurangmangu Barat 03 Pondok Aren Tangsel.
Akibat permasalahan lahan yang diklaim oleh seseorang sebagai ahliwaris,
ratusan para murid terpaksa harus mecari jalan alternatif untuk bisa mengikuti
ujian tes semester ganjil.
Pasalnya gerbang sekolah dengan ketinggian satu meter setengah
ini, masih di rantai dengan gembok serta di tutupi oleh beberapa balok kayu,
sehingga sebagian murid terpaksa nekat memanjat gerbang yang dalam keadaan
disegel.
Menurut Slamet Rohmani, salah satu guru SDN Jurangmangu Barat 03
mengatakan penyegelan sekolah sudah sejak setengah bulan yang lalu, dalam
permasalahan lahan ini ia berharap supaya ada titik temu antara dua belah
pihak, agar para murid ini bisa nyaman dalam menutut ilmu pendidikan, “kasihan
atuh murid-murid yang ga tau apa-apa ampe kena imbasnya,” kata Slamet saat
diwawancarai tim reporter korantangsel.com
Sementara salah satu murid Rian, mengatakan dirinya sangat
kesulitan saat hendak masuk sekolah akibat gerbang yang disegel dan dirinya
juga nekat memanjat gerbang dengan dibantu menggunakan sebuah kursi meskipun
khawatir jatuh, “ya manjat aja abis pagernya digembok, pengen sekolah jadi
ribet,” ujar salah satu murid.
Saat ini Sakodah, yang mengaku sebagai ahli waris mengatakan,
penyegelan gerbang sekolah ini lantaran terpakasa dilakukan, karena pihak
pemerintah setempat hingga kini belum mengganti rugi lahan sejak lama
dijadikan akses menuju sekolah dan dirinya juga berharap agar pemrintah
secepatnya membayar lahan tersebut.
Dengan itu sengketa lahan yang menjadi akses menuju ke sekolah
agar secepatnya bisa di selesaikan karena jika dibiarkan ratusan murid
yang sebagai penerus bangsa ini, akan mengalami gangguan sikologis dimana
tempat yang seharusnya untuk menimba ilmu tetapi justru tidak nyaman.
(korantangsel.com, milhan wahyudi)