TANGERANG SELATAN, korantangsel.com- Sebagai taman
pertama yang berdiri dilahan Jalan Kota Tangerang Selatan dan menjadi icon kota
hasil pemekaran Kabupaten Tangerang, Walikota Tangsel melakukan terobosan untuk
membuat sayembara desain bundaran Maruga di Kecamatan Ciputat, Tangsel.
Taman maruga akan menjadi taman yang mencerminkan kota yang
berusia lima tahun ini. Selain melakukan sayembara, pemkot pun sedang menggodok
konsep yang tepat untuk taman tersebut.
Walikota Tangsel Airin Rachmi Diany menjelaskan, sayembara ini
digelar untuk melihat dan menghasilkan desain terbaik. Nantinya desain terbaik
ini akan diimplementasikan ke bentuk bangunan bundaran maruga.
“Bundaran Maruga jadi pintu masuk ke Puspem (Pusat
Pemerintahan),” terangnya. Apalagi desain Bundaran Maruga terbaru itu nantinya
merupakan satu-satunya bangunan bundaran yang status berdiri di atas jalan
milik kota.
Ditanya mengenai, taman
yang sekarang sudah ada, Airin mengatakan, sebelum dibangun di awal 2015, taman
tersebut dirapihkan terlebih dahulu agar tidak terlihat gersang. “Kalau yang
ada sekarang hanya dirapikan, jadi cuma untuk sementara saja,” katanya usai
halal bihalal di Lapangan Cilenggang, Kecamatan Serpong.
Lanjut Airin untuk penyelenggara sayembara desain bundaran
ada di Dinas Tata Kota Bangunan dan Pemukiman (DTKBP). Sedangkan untuk lokasi
dana pembuatan taman Maruga dari Anggaran Pendapatan Belanja Daerah
(APBD) 2015. “Nanti pakai anggaran APBD 2015,”kata Airin
Sementara ditempat terpisah Kepala DTKBP Tangsel Dendi Priandana
menjelaskan, proses sayembara akan dilakukan Oktober mendatang. “Kita
akan bekerjasama dengan arsitek Indonesia untuk konsep taman tersebut,”ungkap Dendi
saat ditemui dikantornya.
Konsepnya sendiri, Dinas Tata Kota Pemukiman dan Pembangunan
bakal bekerja sama dengan Kantor Arsitek Indonesia, untuk membicarakan bentuk
sayembara desain bundaran Maruga. Seperti bentuk pola, bagaimana cara menjaring
para arsitek pilihan, hingga bentuk pengumumannya yang akan dilakukan.
"Sayembara itu harus kompregensif. Hingga akhirnya, muncul
suatu karya desain yang sesuai dengan karakter Kota Tangsel," ujar pria
berkacamata itu.
Makanya, untuk mendapatkan hasil maksimal, Dendi mengaku
pihaknya akan membebaskan para peserta sayembara untuk berkarya. Namun tentu,
dengan berbagai syarat yang nantinya akan menjadi aturan main sayembara
tersebut.
Sementara ini, bundaran seluas 20 meter yang sudah rapih
ditanami pohon palem, sifatnya hanya sementara saja. Hanya untuk terlihat rapih
serta apik dihadapan para pengguna Jalan Ciater.
(korantangsel.com,
zie)