BREAKING NEWS

Tuesday, August 5, 2014

AIRIN GELAR SAYEMBARA TAMAN MARUGA

AIRIN
TANGERANG SELATAN, korantangsel.com- Sebagai taman pertama yang berdiri dilahan Jalan Kota Tangerang Selatan dan menjadi icon kota hasil pemekaran Kabupaten Tangerang, Walikota Tangsel melakukan terobosan untuk membuat sayembara desain bundaran Maruga di Kecamatan Ciputat, Tangsel.

Taman maruga akan menjadi taman yang mencerminkan kota yang berusia lima tahun ini. Selain melakukan sayembara, pemkot pun sedang menggodok konsep yang tepat untuk taman tersebut.

Walikota Tangsel Airin Rachmi Diany menjelaskan, sayembara ini digelar untuk melihat dan menghasilkan desain terbaik. Nantinya desain terbaik ini akan diimplementasikan ke bentuk bangunan bundaran maruga.

 “Bundaran Maruga jadi pintu masuk ke Puspem (Pusat Pemerintahan),” terangnya. Apalagi desain Bundaran Maruga terbaru itu nantinya merupakan satu-satunya bangunan bundaran yang status berdiri di atas jalan milik kota.

 Ditanya mengenai, taman yang sekarang sudah ada, Airin mengatakan, sebelum dibangun di awal 2015, taman tersebut dirapihkan terlebih dahulu agar tidak terlihat gersang. “Kalau yang ada sekarang hanya dirapikan, jadi cuma untuk sementara saja,” katanya usai halal bihalal di Lapangan Cilenggang, Kecamatan Serpong.

Lanjut Airin  untuk penyelenggara sayembara desain bundaran ada di Dinas Tata Kota Bangunan dan Pemukiman (DTKBP). Sedangkan untuk lokasi dana pembuatan taman  Maruga dari Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) 2015. “Nanti pakai anggaran APBD 2015,”kata Airin

Sementara ditempat terpisah Kepala DTKBP Tangsel Dendi Priandana menjelaskan, proses sayembara akan dilakukan Oktober mendatang.  “Kita akan bekerjasama dengan arsitek Indonesia untuk konsep taman tersebut,”ungkap Dendi saat ditemui dikantornya.

Konsepnya sendiri, Dinas Tata Kota Pemukiman dan Pembangunan bakal bekerja sama dengan Kantor Arsitek Indonesia, untuk membicarakan bentuk sayembara desain bundaran Maruga. Seperti bentuk pola, bagaimana cara menjaring para arsitek pilihan, hingga bentuk pengumumannya yang akan dilakukan.

"Sayembara itu harus kompregensif. Hingga akhirnya, muncul suatu karya desain yang sesuai dengan karakter Kota Tangsel," ujar pria berkacamata itu.

Makanya, untuk mendapatkan hasil maksimal, Dendi mengaku pihaknya akan membebaskan para peserta sayembara untuk berkarya. Namun tentu, dengan berbagai syarat yang nantinya akan menjadi aturan main sayembara tersebut.

Sementara ini, bundaran seluas 20 meter yang sudah rapih ditanami pohon palem, sifatnya hanya sementara saja. Hanya untuk terlihat rapih serta apik dihadapan para pengguna Jalan Ciater.


Share this:

 
Copyright © 2014 RANSEL. Designed by OddThemes