BREAKING NEWS

Saturday, July 12, 2014

ADI DAN IMN NILAI LEMBAGA SURVEY PILPRES SUBYEKTIF

ADI & IMN PUSAT
TANGERANG SELATAN,korantangsel.com- Majelis Pengurus Pusat Asosiasi Dosen Indonesia (MPP – ADI) dan Institut Madani Nusantara (IMN) menilai lembaga lembaga survey yang melakukan penghitungan suara secara cepat (Quick Count)dalam Pemilihan Presiden 9 Juli lalu, dinilai subjektif dan membingungkan masyarakat secara nasional.

Hal itu dinilai karena masing-masing lembaga survey menentukan dalam Quick Count memenangkan seluruh pasangan Calon Presiden dan Wakil Presiden Pasangan Prabowo-Hatta dan Pasangan Jokowi-JK.

Menurut Armai Arief saat ditemui di kantornya di Jalan Ir H Djuanda, Ciputat Timur Kota Tangsel mengatakan, lembaga-lembaga survey yang ditayangkan di media dianggap tidak logis dan menyesatkan masyarakat umum se-Nasional dan bersifat subjektif, sebabnya lembaga survey yang ditayangkan di Media Televisi Swasta masing-masing memenangkan Calon Presiden dan Wakil Presiden”. tegasnya Ketua Umum Asosiasi Dosen Indonesia saat diwawancari reporter www.korantangsel.com

“Di Media Televisi ini dari hasil Quick Count menang Pasangan Capres Nomor urut 1 sementara di Media Televisi satunya memenangkan Capres Nomor urut 2, Sehingga masing-masing Pasangan Capres dan Cawapres mengklaim telah menang dalam pemungutan suara, ini menjadi tidak logis bagi Masyarakat Indonesia umumnya menjadi bingung dan tidak bisa menentukan keputusan mana yang harus dipercaya untuk dijadikan barometer kemenangan Capres dan Cawapres sebelum ada keputusan mutlak yang memiliki otoritas menentukan kemenangan Pasangan Capres dan Cawapres yaitu KPU nanti pada 22 Juli mendatang”. tambahnya Armai Arief.

Selain itu, dia juga menyesalkan sikap dari kedua pasangan capres yang dinilai terlalu tergesa-gesa menyatakan dan merayakan kemenangan hasil Pilpres, padahal hingga saat ini penghitungan suara masih dilakukan oleh penyelenggara Pemilu, “Ya seharusnya sabar dulu nanti sampai tanggal 22 Juli, kalau pasangan capres sudah menyatakan kemenangannya, dikhawatirkan akan menimbulkan kesalahan persepsi di mata masyarakat,” ucapnya.

Di tempat  yang sama, Direktur Institut Madani Nusantara (IMN), Nanat Fatah Natsir menghimbau kepada seluruh lapisan masyarakat untuk bersama-sama bersabar menunggu keputusan KPU untuk  menentukan siapa yang akan menjadi Presiden RI ke 7 yang akan memimpin Indonesia selama 5 tahun ke depan. Dan dia juga meminta kepada KPU dari tingkat daerah hingga tingkat pusat untuk melakukan penghitungan suara secara jujur, cermat dan transparan”. tegasnya Nanat Fatah Natsir saat diwawancari reporter www.korantangsel.com

Selain itu dia juga berharap kepada semua pasangan capres untuk legowo menerima keputusan KPU nantinya dan bersikap dewasa menjunjung sportifitas tinggi, “Kami harap yang menang tidak arogan, dan yang kalah tidak putus asa, masih ada lima tahun mendatang untuk mencalonkan kembali,” tambahnya Direktur Institut Madani Nusantara (IMN).


(korantangsel.com, ahmad baihaqi)

Share this:

 
Copyright © 2014 RANSEL. Designed by OddThemes