TANGERANG SELATAN,koran tangsel.com- Calon
presiden nomor urut dua Joko Widodo berencana mengunjungi Kota Tangsel, Kedatangan
gubernur non aktif DKI Jakarta ini salah satunya adalah menangkal kampanye
hitam yang kini marak menyerang bekas walikota Solo tersebut.
Rencananya, kedatangan Jokowi itu juga dalam rangka mengikuti gerak jalan serentak yang diselenggarakan koalisi parpol pendukung Jokowi di Banten pada Minggu (22/6).
“Kita sudah berkomunikasi dengan Jokowi, insya Allah beliau akan datang ke Tangsel. Hari Minggu juga agenda Jokowi tidak begitu padat, karena hanya mengikuti debat capres-cawapres pada sore hari,” kata tim kampanye nasional Jokowi- JK, Dedy Ramanta, saat menggelar konfrensi pers persiapan jalan sehat, di sebuah rumah makan, kemarin.
Kata dia, pelaksanaan gerak jalan sehat akan di gelar dibeberapa tempat di Banten. Seperti di Kota Tangsel berada di Taman Tekno BSD, Kabupaten Tangerang berada di Jalan Boulevard Citra Raya, Kabupaten dan Kota Serang berada di Stadion Maulana Yusuf, Kabupaten Lebak berada di Taman Impian Jaya Baya, Kota Cilegon berada di bunderan Perumnas.
Deddi mengatakan, serangan kampanye hitam terhadap Jokowi cukup membuat elektabilitasnya sempat menurun. Bahkan hasil rilis Lembaga Survei Indonesia (LSI), di Banten Jokowi kalah tujuh persen. Kehadiran Jokowi sedikit banyak bisa menjelaskan kepada masyarakat tentang informasi buruk terhadap dirinya.
Ia mengungkapkan, nantinya Jokowi akan meluruskan informasi yang tidak benar yang sudah kadung disebarkan.
“Beliau (Jokowi) sendiri yang akan memberikan penjelasan tentang informasi yang tidak benar. Harapan kita masyarakat bisa lebih paham dan mengerti sehingga bisa memilih Jokowi,” ungkapnya.
Dirinya juga meminta kepada relawan-relawan agar bekerja keras untuk memenangkan Jokowi. Strategi kampanye dari pintu ke pintu juga diharapkan, bisa mendongkar elektabilitas Jokowi.
Sistem kerja ini, lanjut Dedy adalah bagaimana seorang relawan bisa mengajak tetangga ataupun saudara agar bisa memilih calon nomor urut dua ini.
Wasekjen DPP Partai Nasional Demokrat (NasDem) ini juga mengungkapkan, pihaknya membuat strategi penggalangan dana dari masyarakat. Di mana, masyarakat bisa memberikan sumbangan melalui rekening yang sudah disebarkan.
"Total hingga kini terkumpul Rp 50 miliaran. Uang itu merupakan hasil urunan masyarakat yang peduli dan ingin memenangkan Jokowi-Kalla," ucapnya.
Kata dia, sumbangan ini merupakan salah satu dari kemajuan pesta demokrasi. Biasanya ketika ajang pemilu digunakan oleh sebagian pemilih untuk memanfaatkan calon dengan menggambil uangnya saja.
Adanya pengumpulan dana, lanjut Dedi mencerminkan kemajuan dari pesta demokrasi. “Ini juga bisa dilihat dari besarnya partisipasi masyarakat dalam menyambut pesta demokrasi.
Kalau pileg lalu disuguhkan politik transaksional, di pilpres sebaliknya masyarakat yang berduyun-duyun memberikan donasinya,” ujarnya.
(korantangsel.com, milhan wahyudi)
Rencananya, kedatangan Jokowi itu juga dalam rangka mengikuti gerak jalan serentak yang diselenggarakan koalisi parpol pendukung Jokowi di Banten pada Minggu (22/6).
“Kita sudah berkomunikasi dengan Jokowi, insya Allah beliau akan datang ke Tangsel. Hari Minggu juga agenda Jokowi tidak begitu padat, karena hanya mengikuti debat capres-cawapres pada sore hari,” kata tim kampanye nasional Jokowi- JK, Dedy Ramanta, saat menggelar konfrensi pers persiapan jalan sehat, di sebuah rumah makan, kemarin.
Kata dia, pelaksanaan gerak jalan sehat akan di gelar dibeberapa tempat di Banten. Seperti di Kota Tangsel berada di Taman Tekno BSD, Kabupaten Tangerang berada di Jalan Boulevard Citra Raya, Kabupaten dan Kota Serang berada di Stadion Maulana Yusuf, Kabupaten Lebak berada di Taman Impian Jaya Baya, Kota Cilegon berada di bunderan Perumnas.
Deddi mengatakan, serangan kampanye hitam terhadap Jokowi cukup membuat elektabilitasnya sempat menurun. Bahkan hasil rilis Lembaga Survei Indonesia (LSI), di Banten Jokowi kalah tujuh persen. Kehadiran Jokowi sedikit banyak bisa menjelaskan kepada masyarakat tentang informasi buruk terhadap dirinya.
Ia mengungkapkan, nantinya Jokowi akan meluruskan informasi yang tidak benar yang sudah kadung disebarkan.
“Beliau (Jokowi) sendiri yang akan memberikan penjelasan tentang informasi yang tidak benar. Harapan kita masyarakat bisa lebih paham dan mengerti sehingga bisa memilih Jokowi,” ungkapnya.
Dirinya juga meminta kepada relawan-relawan agar bekerja keras untuk memenangkan Jokowi. Strategi kampanye dari pintu ke pintu juga diharapkan, bisa mendongkar elektabilitas Jokowi.
Sistem kerja ini, lanjut Dedy adalah bagaimana seorang relawan bisa mengajak tetangga ataupun saudara agar bisa memilih calon nomor urut dua ini.
Wasekjen DPP Partai Nasional Demokrat (NasDem) ini juga mengungkapkan, pihaknya membuat strategi penggalangan dana dari masyarakat. Di mana, masyarakat bisa memberikan sumbangan melalui rekening yang sudah disebarkan.
"Total hingga kini terkumpul Rp 50 miliaran. Uang itu merupakan hasil urunan masyarakat yang peduli dan ingin memenangkan Jokowi-Kalla," ucapnya.
Kata dia, sumbangan ini merupakan salah satu dari kemajuan pesta demokrasi. Biasanya ketika ajang pemilu digunakan oleh sebagian pemilih untuk memanfaatkan calon dengan menggambil uangnya saja.
Adanya pengumpulan dana, lanjut Dedi mencerminkan kemajuan dari pesta demokrasi. “Ini juga bisa dilihat dari besarnya partisipasi masyarakat dalam menyambut pesta demokrasi.
Kalau pileg lalu disuguhkan politik transaksional, di pilpres sebaliknya masyarakat yang berduyun-duyun memberikan donasinya,” ujarnya.
(korantangsel.com, milhan wahyudi)
