KESEHATAN,korantangsel.com- Guna menekan Angka Kematian Ibu (AKI) RS RP Soeroso
menggelar seminar kebidanan yang bertema “Penanganan Kegawatdaruratan
Obsestri”, di sebuah rumah makan, di Ciputat. Dalam seminar ini dibahas
pelbagai persoalan terutama yang menyangkut masalah penangan paska melahirkan.
Seminar ini mengambil tiga topik, yaitu paska melahirakan, penanganan ketika
ibu mengalami pendarahan dan rujukan rumah sakit ketika sang ibu harus
dipindahkan karena keterbatasan alat kesehatan.
Direktur Medik RS RP
Soeroso dr Eko S Nugroho mengatakan digelarnya seminar bagi bidan ini bertujuan
agar penanganan ketika persalinan bisa diatasi dengan cepat dan mencegah
terjadi kematian ibu. Menurut Eko banyak kasus kematian ibu karena kurang
sigapnya penanganan sehingga berdampak terjadi kematian. Padahal bila dilakukan
dengan baik kasus kematian bisa dicegah. Untuk itu penanganan harus dilakukan
dengan baik sehingga kasus kematian ibu dapat ditekan.
Ia mengatakan dalam
seminar ini dihadiri ratusan bidan, kebanyakan adalah mereka yang baru lulus
kebidanan dan membutuhkan informasi yang detail. Jadi persoalan-persoalan yang
menyangkut bagaimana menangani ibu melahirkan bisa diketahui. “Makanya kita
menitikberatkan seminar ini bagi bidan yang baru saja lulus,” katanya.
Eko mengungkapkan
persoalan kematian ibu, umumnya terjadi akibat kurangnya kesigapan, terutama
bagaimana menangai pasien yang mengalami pendarahan paska melahirkan. Selain
itu, rujukan rumah sakit juga menjadi persoalan lainnya, dimana banyak rujukan
yang kurang tepat sehingga berdampak kepada penanganannya kurang maksimal.
Dalam seminar ini juga diterangkan bagaimana bidan memberikan rujukan rumah
sakit yang tepat. Sebab dengan rujukan yang sesuai aturan, angka kematian bisa
diminimalisir. “Makanya kita menjelaskan, pemberian rujukan jangan hanya
berdasarkan keuntungan saja tapi mengabaikan keselamatan ibu dan bayinya,”
imbuhnya.
Ia juga menjelaskan
tentang apa saja yang harus dilakukan oleh bidan ketika terjadi pendarahan.
Selama ini banyak persoalan mengenai kewenagan bidan yang terkadang
dilakukannya, padahal itu tugas dokter. Akibatnya, banyak terjadi kesalahan
penanganan yang berujung kematian ibu. Ini juga menjadi persoalan yang harus
bisa diatasi. Maka itu menjadi penting kenapa seminar ini dilakukan.
Sementara itu,
Direktur Utama RS RP Soeroso drg Imam Roelyawan menambahkan pihaknya sudah
bekerjasama dengan ikatan bidan Indonesia Tangerang Selatan membahas persoalan
masalah angka kematian ibu. Ia mengatakan ada ada empat masalah penyebab terjadi
kematian ibu, pertama sang ibu terlalu muda saat melahirkan, kedua, sang ibu
terlalu tua saat melahirkan, ketiga sang ibu anaknya terlalu banyak hingga
resiko terjadinya kematian besar dan keempat adanya terlambatnya penanganan
ketika terjadi pendarahan paska melahirkan. Pihaknya melakukan pelbagai upaya
guna mencegah terjadinya kematian ibu. Salah satunya dengan menggelar seminar
seputar penanganan persalinan.
(korantangsel.com,
rama suandana)