BREAKING NEWS

Tuesday, March 18, 2014

JABATAN KETUA KPU DIDUGA DISPONSORI CALEG

kpu
TANGERANG RAYA, korantangsel.com- Dugaan posisi Sanusi sebagai Ketua KPU Kota Tangerang yang dianggap bermasalah, kini mulai muncul kepermukaan. Pasalnya dibalik pencalonannya itu, calon anggota legislatif (caleg) dari Partai Hanura menjadi sponsornya.

Informasi yang dihimpun 
korantangsel.com, Sanusi adalah salah satu orang yang lolos seleksi pada perekrutan komisioner KPU Kota Tangerang bersama empat orang lainnya.

 Menjelang karantina para komisioner KPU di Serang, Banten ada salah satu caleg daerah pemilihan (dapil) satu DPRD Kota Tangerang dari Partai Hanura Ahmad Hariri yang melakukan pendekatan serta melobi Sanusi. Tujuannya, agar pria yang akrab disapa Pane itu mulus menjabat ketua di KPU Kota Tangerang periode 2013-2018.

Diketahui, dari kelima komisioner  KPU dalam menentukan siapa yang menjabat sebagai ketua harus melalui rapat pleno. Pada 16 Desember 2013 pukul 17.00 WIB, Hariri kembali melakukan pertemuan dengan Sanusi dan mengajaknya bertemu disalah satu kediaman caleg DPR RI yang juga dari Partai Hanura sekitar pukul 19.00 WIB diperumahan BSD City, dan disinilah terjadi perbincangan serius. Alhasil, dalam rapat pleno komisioner KPU, Sanusi terpilih sebagai ketua hingga saat ini.


Menurut Pengamat Politik Tangerang M Zaki Mubarak, KPU di daerah memang sangat rawan intervensi baik dari partai politik (parpol) maupun politisi. Hal itu terjadi diseluruh Indonesia, maka tidak menutup kemungkinan terjadi pula di Kota Tangerang.

Ia menambahkan, berlomba untuk mendekati KPU mencoba menawarkan hingga memberikan sejumlah uang agar dapat memuluskan pencalegannya pada pemilu legislatif (pileg) 9 April 2014 mendatang sudah menjadi rahasia umum.

"Bila ada KPU tergoda oleh parpol maupun politisi, itu sama saja merusak independensi KPU serta ada arah KPU menjadi partisan atau bahkan ada indikasi memenangkan oknum caleg tersebut," ungkap akademisi Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah kepada
korantangsel.com.

Dia berharap, Dewan Kehormatan Penyelenyenggara Pemilu (DKPP) harus segera bertindak dan mengklarifikasi agar tidak merusak tatanan demokrasi.

Sementara itu, Sanusi saat dikonfirmasi membantah hal tersebut. Dia mengatakan, dirinya telah sesuai aturan yang berlaku karena yang meloloskannya menjadi komisioner KPU Kota Tangerang adalah murni hasil penilaian tim seleksi dan dilegitimasi KPU Provinsi Banten.

"Itu tidak benar, kita tetap 'on the track'," tegasnya.
Sanusi mengaku, ketika melakukan pertemuan dengan caleg dari Partai Hanura itu, kapasitasnya masih sebagai wartawan.

( 
korantangsel.com, rama suandana)

Share this:

 
Copyright © 2014 RANSEL. Designed by OddThemes