TANGERANG RAYA,korantangsel.com-Banjir yang melanda
Perumahan Mutiara Pluit dan
merendam 260 kepala keluarga (KK) ini, ternyata dapat berpengaruh pada
psikologi khususnya wanita dan anak-anak.
Untuk
itu, Kementerian Perlindungan Perempuan dan Anak yang datang mengunjungi korban
banjir diwilayah ini, menganjurkan adanya penanganan trauma healing dan
konseling bagi perempuan dan anak-anak.
"Menghibur
anak-anak melalui permainan edukatif, dongeng,buku bacaan dan bernyanyi bisa
menjadi salah satu usaha untuk mengembalikan kondisi anak," kata Menteri
Perlindungan Perempuan dan Anak, Linda Gumelar.
Ia
menambahkan, kondisi yang terjadi pada anak-anak memang banyak dialami para korban
banjir. Sebab, keadaan posko pengungsi yang minim fasilitas, dan tidak ada
hiburan cenderung membawa anak-anak berada dalam kondisi depresi dan stres.
"Penanganan
pasca bencana melalui trauma healing ini, merupakan hal yang paling penting
dilakukan untuk menghadirkan kebahagiaan pada anak-anak. Tak hanya itu,
kesehatannya juga harus dijaga,” ujar Linda Gumelar.
Sementara
itu, Wakil Wali Kota Tangerang, Sachrudin mengatakan, dari total 35 titik
banjir di Kota Tangerang, Perumahan Mutiara Pluit menjadi satu daerah yang
belum surut. Sebab, banjir tersebut terjadi akibat luapan Situ Bulakan yang
merendam 260 kepala keluarga dari delapan rukun warga yang menjadi korban
banjir.
"Saat
ini banjir sudah mulai surut dan warga pun sedang melakukan proses bersih –
bersih. Sebagian rumah masih tergenang, karena harus menunggu Situ Bulakan
kering. Kita sudah berupaya menyedot air dengan pompa listrik," katanya.
(korantangsel.com.Dennys)
Thursday, February 6, 2014
LINDA GUMELAR: PEREMPUAN DAN ANAK KORBAN BANJIR PERLU PENANGANAN TRAUMA HEALING
Posted by ADMIN on 12:08 AM in Tangerang raya | Comments : 0