KESEHATAN,
korantangsel.com- Penyakit infeksi
jamur terbilang masih memiliki prevalensi yang cukup tinggi di Indonesia. Iklim
yang tropis dan kelembaban udara cukup tinggi, menjadikan penyakit jamur kulit
mudah sekali menyerang masyarakat Indonesia.
dr. Martha Saulina,
SpKK, Dokter Spesialis Kulit RS Awal Bros, Klinik Kulit dan Kecantikan Harmonia mengatakan,
jamur kulit biasanya berkembang biak pada bagian kulit lembab dan tersembunyi,
seperti di selangkangan, ketiak, disela jemari kaki, lipatan kulit lengan,
lipatan kulit daun telinga, dan kuku jari tangan maupun kaki.
“Bagian tubuh tersebut
menjadi daerah favorit bagi jamur untuk berkembang biak. Sebab, kelembaban dan
sering kering sehabis mandi menjadi faktor utama jamur muncul,” katanya.
Martha menambahkan,
mengenai penularan, jamur kulit mudah sekali tertular melalui persinggungan
kulit, udara, dan bisa melalui mediaapapun yang tidak steril. Selain itu,
dapat menular melalui bantal, pakaian atau handuk yang dipakai secara
bergantian dengan orang yang terkena infeksi jamur kulit.
“Ciri-cirinya
mudah untuk dikenali, yaitu kulit menjadi kemerahan, bersisik, terjadi
penebalan kulit, dan terasa gatal. Namun, penyakit ini tidak hanya disebabkan
oleh satu jenis jamur saja, pada area kulit yang terinfeksi jamur terasa
gatal sekali, terutama saat berkeringat. Karena, jamur menjadi aktif berkembang
biak dalam keadaan lembab atau basah,” ungkapnya.
Sebenarnya penyakit
jamur itu bisa diobati. Namun jika pengobatannya tidak tuntas, jamur akan
muncul kembali. Kemungkinan lain yang dapat terjadi adalah jika kita salah
memilih obat anti jamur atau jenis jamur tidak mempan dengan obat anti jamur
biasa. Kalau sudah seperti ini, sebaiknya diperiksa ke dokter kulit.
Untuk pemilihan obat jamur dan anti parasit topikal yang tepat, ada baiknya
kita periksakan diri dan konsultasi ke dokter spesialis kulit.
(korantangsel.com,id)