BREAKING NEWS

Wednesday, January 8, 2014

TB PARU BISA MENYERANG SEMUA UMUR

TBC
KESEHATAN,korantangsel.com-Penyakit Tuberkulosis (TB) Paru merupakan masalah kesehatan masyarakat yang membutuhkan perhatian khusus dalam penanggualangannya. Sebab, TB Paru merupakan penyakit penyebab kematian nomor tiga terbesar di dunia setelah India dan China, dan banyak diderita oleh kelompok usia produktif dan tidak memandang golongan, baik masyarakat ekonomi lemah atau ekonomi ke atas. 

 “Walaupun semasa kecil vaksin BCG sudah diberikan, tetapi ada sebagian bakteri yang belum mati dan tertidur. Sehingga, setelah kita beranjak dewasa (15 tahun sampai 55 tahun) dengan aktifitas yang meningkat, maka bakteri tersebut akan terbangun dan terbentuklah penyakit ini,” papar dr Eddy Soeratman, Sp.P (K), dokter spesialis paru dan konsultan RS Usada Insani Tangerang.  

Eddy Soeratman menjelaskan, karena basil mycobacterium tuberculosis bentuknya sangat kecil dan hanya dapat dilihat dengan alatmicroscope, maka penyakit ini tergolong penyakit menular, terdapat dimana-mana dan bisa menyerang siapa saja dan kapan saja.

Untuk mengenali penyakit ini, Eddy menambahkan, sebaiknya curigailah jika ada sanak saudara yang mengalami batuk lebih dari tiga minggu, batuk berdahak atau bahkan bercampur darah, nafas terasa sesak, nyeri atau sakit dada, suhu tubuh naik, nafsu makan dan berat badan menurun.

“Penyakit ini menular melalui percikan batuk atau bersin. Jadi jika ada keluarga atau teman yang terkena penyakit ini dan berada di tempat yang lembab, maka tidak menutup kemungkinan akan menularkannya kepada orang yang berada di tempat itu,” ucapnya.

Namun Eddy mengungkapkan, penyakit ini dapat menular jika penderitanya masih aktif atau infeksius yaitu penderita yang belum berobat secara teratur. Untuk itu, Eddy menyarankan, sebaiknya jika salah satu anggota keluarga terkena penyakit ini, diharuskan mengikuti pengobatan secara teratur selama enam bulan.

Tidak hanya itu, pasien diharuskan untuk meminum obat seperti rifampicin, INH, pyrazynami dan etahambutol dengan atau tanpa streptomicin. Atau setidaknya, lakukanlah pencegahan dengan menutup hidung dan mulut ketika batuk, buanglah dahak di kaleng yang sudah diisi sabun, lisol atau karbol, usahakan sinar matahari dan udara segar masuk ke dalam kamar tidur, jemur kasur dan bantal terutama di pagi hari.


(korantangsel.com,id)

Share this:

 
Copyright © 2014 RANSEL. Designed by OddThemes