KESEHATAN,korantangsel.com-Penyakit Tuberkulosis (TB) Paru merupakan
masalah kesehatan masyarakat yang membutuhkan perhatian khusus dalam
penanggualangannya. Sebab, TB Paru merupakan penyakit penyebab kematian nomor
tiga terbesar di dunia setelah India dan China, dan banyak diderita oleh
kelompok usia produktif dan tidak memandang golongan, baik masyarakat ekonomi
lemah atau ekonomi ke atas.
“Walaupun semasa kecil vaksin BCG sudah diberikan,
tetapi ada sebagian bakteri yang belum mati dan tertidur. Sehingga, setelah
kita beranjak dewasa (15 tahun sampai 55 tahun) dengan aktifitas yang
meningkat, maka bakteri tersebut akan terbangun dan terbentuklah penyakit ini,”
papar dr Eddy Soeratman, Sp.P (K), dokter spesialis paru dan konsultan RS Usada
Insani Tangerang.
Eddy Soeratman menjelaskan, karena basil mycobacterium
tuberculosis bentuknya sangat kecil dan hanya dapat dilihat dengan
alatmicroscope, maka penyakit ini tergolong penyakit menular, terdapat
dimana-mana dan bisa menyerang siapa saja dan kapan saja.
Untuk mengenali penyakit ini, Eddy menambahkan, sebaiknya
curigailah jika ada sanak saudara yang mengalami batuk lebih dari tiga minggu,
batuk berdahak atau bahkan bercampur darah, nafas terasa sesak, nyeri atau
sakit dada, suhu tubuh naik, nafsu makan dan berat badan menurun.
“Penyakit ini menular melalui percikan batuk atau bersin.
Jadi jika ada keluarga atau teman yang terkena penyakit ini dan berada di
tempat yang lembab, maka tidak menutup kemungkinan akan menularkannya kepada
orang yang berada di tempat itu,” ucapnya.
Namun Eddy mengungkapkan, penyakit ini dapat menular jika
penderitanya masih aktif atau infeksius yaitu penderita yang belum berobat
secara teratur. Untuk itu, Eddy menyarankan, sebaiknya jika salah satu anggota
keluarga terkena penyakit ini, diharuskan mengikuti pengobatan secara teratur
selama enam bulan.
Tidak hanya itu, pasien diharuskan untuk meminum obat
seperti rifampicin, INH, pyrazynami dan etahambutol dengan atau tanpa
streptomicin. Atau setidaknya, lakukanlah pencegahan dengan menutup hidung dan
mulut ketika batuk, buanglah dahak di kaleng yang sudah diisi sabun, lisol atau
karbol, usahakan sinar matahari dan udara segar masuk ke dalam kamar tidur,
jemur kasur dan bantal terutama di pagi hari.
(korantangsel.com,id)