TANGERANG SELATAN,korantangsel.com- Setelah
penggrebekkan kontrakan terduga teroris di Jalan H. Hasan, Kelurahan
Sawah, Ciputat, Kota Tangsel, pemerintah Tangsel akan lebih memperketat data
kependudukan terutama penghuni kontrakan dan kos-kosan. Ini diakibatkan
keenam terduga teroris yang ditembak mati oleh Densus 88 ternyata tidak
terdata oleh ketua RT maupun RW setempat.
Deden Juardi, Camat Ciputat mengatakan, pihaknya akan
memperketat pendataan terhadap penduduk penghuni
kontrakan. "Kita bakal memperketat pendataan dan pengawasan terhadap
penduduk pendatang terutama penghuni kontrakan dan kos-kosan,"
katanya, kemarin.
Sebelum penyergapan berlangsung, pihaknya sudah mendatangi rumah kontrakan milik Zainab yang dihuni terduga teroris tersebut."Bulan oktober sudah kita datangi. Tapi, penghuninya tidak ada di rumah," ucapnya.
Sebelum penyergapan berlangsung, pihaknya sudah mendatangi rumah kontrakan milik Zainab yang dihuni terduga teroris tersebut."Bulan oktober sudah kita datangi. Tapi, penghuninya tidak ada di rumah," ucapnya.
Jelas Deden, pendataan terhadap penduduk pendatang , bakal
dilakukan tiga bulan sekali. Selain itu, Kapolsek Ciputat Kompol
Burhanudin mengaku, wilayah Ciputat memang rawan akan pergerakan
teroris. Lantaran, wilayah Ciputat lokasinya strategis karena berdekatan
dengan Jakarta, Depok maupun Kota Tangerang.
Kepala Disdukcapil Kota Tangsel, Toto Sudarto menuturkan,
pihaknya telah menyiapkan pegawai untuk melakukan pendataan terhadap
kontrakan dan rumah kos yang berpotensi menjadi tempat tinggal pendatang
baru."Kami bentuk tim untuk memantau keberadaan
rumah kos dan kontrakan untuk kemudian dilakukan sidak," katanya.
rumah kos dan kontrakan untuk kemudian dilakukan sidak," katanya.
(korantangsel.com, nadia lisa)