TANGERANG SELATAN,korantangsel.com- Najuah
bocah berumur 7 tahun yang masih duduk di bangku sekolah SD
Assidiqiah Tangerang Selatan kelas 1, korban yang selamat dari Insiden tabrakan
maut Kereta Commuterline Versus Mobil Tanki Minyak milik PT Pertamina, teragedi
terjadi di Rel Kereta Swadarma Pondok Ranji Bintaro Kota Tangerang Selatan
Banten siang kemarin 09/12.
Najuah sempat terguncang penjiwaannya karena
masih mengingat Incident tersebut, yang merasakan hentakan kerasnya kereta api
sehingga terbalik dan untungnya bocah malang ini di peluk erat oleh ibunya yaitu
jumilah (31) yang merupakan korban luka bakar insiden tabrakan maut sehingga
bisa selamat.
Najuah mengatakan dirinya sangat ketakutan
karena gelapnya kereta sehingga membuat dirinya pusing karena guncangan
terbaliknya kereta dan banyaknya menghirup asap.” dalam insiden ini saya sangat
bersyukur bisa selamat tanpa ada luka sedikit pun pada diri saya”,
tambahnya bocah kecil saat diwawancari reporter www.korantangsel.com di
ruang rawat ibunya
Sementara itu ibu korban ditempat yang
sama menyatakan pada saat kejadian saya memeluk erat anak saya (najuah) karena
diri saya sangat ketakutan akan hilang atau pun meninggal saat insiden maut
tersebut.” kalau mengingat Incident saya masih trauma sekali karena melihat
dengan mata kepala korban-korban disekitar saya”. ujarnya
Korban ada yang terbakar hangus dan ada korban
yang menempel dibesi rel kereta seperti ayam yang sedang dipanggang, hal itu
mengerihkan sekali buat saya mengingatnya”. tambahnya Jumilah saat diwawancari
reporter www.korantangsel.com ditempat yang sama
Untuk saat ini Najuah bersama ibunya masih
berada di ruangan rawat Kenanga Kamar 402 Rumah Sakit Suyoto yang beralamat Jalan RC Veteran Bintaro
Jakarta Selatan untuk perawatan lebih lanjut bersama korban-korban insiden
tragis tersebut.
(korantangsel.com,
ahmad baihaqi)