SAUNG QOLBU,korantangsel.com- Mengenal jati diri merupakan kewajiban bagi setiap muslim
terutama bagi muslim yang sudah Akhil baligh mulai dari remaja hingga sampai
Orang yang telah berusia lanjut karna barang siapa yang telah mengenal dirinya
maka dia telah mengenal tuhannya sebagaimana yang dijelaskan dalam sabda Nabi
Muhammad SAW
“Barang siapa yang telah mengenal
dirinya maka sungguh dia telah mengenal tuhannya.”
Dalam beribadah tentunya kita harus
tahu untuk apa kita beribadah dan kepada siapa ibadah tersebut
ditujukankarna sia-sialah ibadah seseorang yang ibadahnya tidak di tujukan
kepada Allah SWT untuk itu kita perlu tau bahwa ibadah, hidup dan mati kita
hanyalah untuk Allah SWT karna tidak ada yang patut kita sembah kecuali Allah
SWT yang telah memberi kita nikmat dan anugrah yang banyak.
Oleh sebab itu sebagai perealisasian dari
bentuk ibadah kita kepada Allah SWT marilah kita mengenal diri kita melalui
tafsir Al-qur’an dengan menyempurnakan bilangannya. Caranya adalah dengan
menghitung dan mencocokkan nama dan tanggal lahir kita masing-masing kepada
huruf-huruf dan ayat-ayat Al-qur’an agar kita dapat menemukan titik terang
untuk keluar dari kegelapan hidup ini.
Berdasarkan kajian surat As-soff ayat 4
(61:4)
“sesungguhnya Allah mencintai orang-orang
yang berperang di jalan-Nya dalam barisan yang teratur, mereka seakan-akan
seperti suatu bangunan yang tersusun kokoh .”
Dari kajian ini dapat kita simpulkan bahwa
bangunan yang kokoh adalah segitiga karna simetris segitiga itu saling
menguatkan antara satu dengan yang lainnya. Sehingga segitiga ini dapat menjadi
rumusan segitiga goib untuk terapi hati melalui tafsir Al-qur’an.
Allah berfirman dalam surat Al-kahfi ayat
9, 10 dan 22 (18:9,10,22)
“Apakah engkau mengira bahwa orang yang
mendiami gua dan (yang mempunyai) Ar-Raqim itu,termasuk tanda-tanda (kebesaran)
kami yang menakjubkan?”(18:9)
“(Ingatlah) ketika pemuda-pemuda itu
berlindung ke dalam gua lalu mereka berdoa,”Ya tuhan kami. Berikanlah rahmat
kepada kami dari sisi-MU dan sempurnakanlah petunjuk yang lurus bagi kami dalam
urusan kami,”(18:10)
“Nanti (ada orang yang akan ) mengatakan,”
(jumlah mereka ) tiga (orang), yang keempat adalah anjingnya,”dan (yang lain)
mengatakan,”(jumlah mereka) lima (orang), yang keenam adalah anjingnya,”sebagai
terkaan terhadap yang goib; dan yang lain lagi mengatakan (jumlah mereka) tujuh
(orang), yang kedelapan adalah anjingnya.”katakanlah (Muhammad),”Tuhanku lebih
mengetahui jumlah mereka; tidak ada yang mengetahui (bilangan) mereka kecuali
sedikit. “karna itu janganlah engkau (Muhammad) berbantahan tentang hal mereka
, kecuali perbantahan lahir saja dan jangan engkau menanyakan tentang mereka
(pemuda-pemuda itu) kepada siapa pun.”(18:22).
Dari dalil-dalil tersebut maka terciptalah
sebuah rumus yang sangat penting untuk dipelajari oleh setiap umat manusia
terutama umat muslimagar kita dapat menemukan jati diri kita yang sebenarnya
menurut perkataan Allah SWT yang tertulis di dalam Al-qur’an.
Ket. Pada bagan a. Angka 6 mengandung arti
rukun iman dan angka 6 dikembalikan kepada yang 1 iman kepada Allah (iman
terlebih dahulu kemudian islam) menjadi 5 berarti rukun islam. Keimanan
ditambah (1= iman + 2= islam) menjadi 3 artinya 6 ditambah 3 = 9 megandung arti
ikhsan (sempurna) serta angka 12 mengandung arti keutamaan niat, angka 16
mengandung arti kebutuhan umat dan angka 20 mengandung arti sifat wajib dan
sifat mustahil bagi Allah. Jika ini sudah di pelajari ini merupakan dasar
pemahaman ilmu tauhid.
Pada bagan c. Angka 2 mengandung arti bahwa
Rosullulah adalah ruh Al-quran yang tiada keraguan didalamnya sebagai petunjuk
dan taufik untuk menuju kepada ketakwaan sesuai dengan surat 2 ayat 2
(Al-baqarah ayat 2)
Allah berfirman
“kitab Al-Quran ini tidak ada keraguan
padanya, Petunjuk bagi mereka yang bertakwa.”(Al-baqarah ayat 2)
Cobalah dan tafsirkanlah siapakah anda
melalui rumus ini jika kurang mengerti datanglah ke Saung Qolbu Nusantara “menata
hati denganAl-quran” bersama Ustad Muhammad Sholeh As-Sahal.
(korantangsel.com-ust.muhammad sholeh
as-sahal)