TANGERANG SELATAN,korantangsel.com- Sosok Almarhum Ustad Jefry Al Buchori menurut
kerabatnya adalah mubaligh yang potensial dan bahasanya mudah dipahami oleh
semua kalangan, meninggalnya Uje merupakan
kehilangan bagi Umat Islam Indonesia.
Kecelakaan
lalu lintas yang mengakibatkan meninggalnya ustadz jeffri al buchori saat melintas
di Jalan Gedung Hijau Raya, pukul 01.00 WIB, tepat
di depan rumah Nomor
17 PB-38, Motor Kawasaki
eR-6n bernomor polisi B 3590 SGQ, menabrak
pohon palem, kejadian itu terjadi setelah almarhum sepulang ngopi
bersama adiknya dan kerabatnya di Cafe Kemang .
Almarhum
adalah sosok Dai
muda yang sangat potensial yang bahasa dakwahnya bisa diterima hampir semua
kalangan, terutama kalangan muda dan selebritis. Bahasanya
mudah dicerna dan mudah difahami, meninggalnya uje, meninggalnya uje adalah hidayah dan
petunjuk dari Yang Maha Kuasa, bahwa yang hidup pasti mati.
Uje
meninggal dalam usia 40 tahun, lelaki kelahiran Jakarta, 12 April
1973, ini meninggalkan seorang istri, Pipik Dian Irawati, dan empat anak, yakni Adiba Khanza Az-zahra, Mohammad Abidzar Al-Ghifari, Ayla Azuhro, dan Daud Baurah.
(korantangsel.com-ayla/ahmad
bayhaqi)