KESEHATAN,korantangsel.com- Tren kawat gigi mungkin sudah tidak asing lagi
bagi kita. Di Indonesia, penggunaan kawat yang sudah populer sejak awal tahun
2000 ini, sudah mulai merajalela di semua kalangan. Namun dalam praktiknya,
pemasangan kawat gigi sangatlah berbahaya jika dilakukan bukan oleh dokter
melainkan tukang gigi.
Dokter Gigi Klinik Viva Medika drg. Sonny P.
Wardojo menjelaskan, pemasangan gigi yang tidak dilakukan oleg dokter, dapat
menimbulkan beragam efek samping. Terlebih pada gigi yang bermasalah, baik
untuk efek samping ringan hingga berat.
“Jangan hanya berfikir biaya yang murah, tetapi
harus memikirkan kesehatan gigi dan mulut para penggunanya,” jelas Sonny saat
ditemui di klinik yang berlokasi di Ruko Teuku Umar ini.
Tambahnya, pemasangan kawat gigi memang harus
dilakukan secara benar. Sebab, dokter akan menganalisa terlebih dahulu. Jika
terdapat gigi yang berlubang atau terdapat penyakit gusi, maka tidak boleh
melakukan pemakaian langsung dan harus melakukan perawatan.
“Kalau itu tidak diperhatikan, maka akan
menyebabkan beragam penyakit,” jelasnya.
Sonny menambahkan, salah satunya,
gangguan kesehatan pada mulut dan gigi. Melainkan juga dapat menyebabkan pasien
tertular penyakit lainnya, seperti hepatitis sampai HIV. Tidak hanya itu, kawat
gigi yang terbuat dari logam pun bisa mengakibatkan alergi serta akan membentuk
karang gigi. Karena sisa-sisa makanan bisa terjebak di daerah-daerah yang sulit
dijangkau sikat gigi dan mengarah ke penumpukkan plek, bahkan berisiko tinggi
mengalami kerusakan gigi dan gusi.
(korantangsel.com-id)