NASIONAL, korantangsel.com- (KOTA TANGERANG) Pemerhati kebijakan publik, Ibnu Jandi, mendesak Wali Kota Tangerang untuk segera memecat Kepala Dinas Lingkungan Hidup (Kadis LH) Kota Tangerang. Ia menilai Kadis LH gagal total dalam memimpin dan mengelola masalah persampahan di wilayah tersebut.
Ibnu Jandi menegaskan, TPA DLH tidak seharusnya merasa bangga dengan
perjanjian kerja sama (PKS/MoU) dengan pihak manapun jika kinerja internal
tidak mampu menunjukkan hasil nyata.
“Saya melihat ada sembilan indikasi kelemahan Kadis LH. Pertama, tidak
punya kemampuan dalam melakukan penelitian, kajian, dan analisa. Kedua, sarana
dan prasarana minim. Ketiga, tidak punya kemampuan mengatasi masalah TPA.
Keempat, tidak mampu membuat analisa persoalan sampah. Kelima, malas berinovasi
dan sok tahu. Keenam, malas berkarya karena asik di zona nyaman. Ketujuh, sibuk
cari muka ke kepala daerah. Kedelapan, hanya asik kolusi dengan staf dekatnya.
Dan kesembilan, kerjanya hanya menghabiskan anggaran,” tegas Ibnu Jandi.
Ia menambahkan, akibat lemahnya kepemimpinan Kadis LH, banyak pihak
menjadi korban.
“Tenaga lapangan, tukang sapu jalan, sopir pengangkut sampah, hingga
masyarakat luas terkena imbas. Lingkungan tercemar bau sampah, udara kotor, air
tanah tercemar, bahkan TPA rawan terbakar. Dampaknya juga bisa menimbulkan
biaya tinggi dan membuat Wali Kota Tangerang terkena amarah masyarakat,” ujar
Ibnu Jandi.
Ibnu Jandi juga menyinggung soal besarnya anggaran DLH yang sudah
dihabiskan.
“Sejak tahun 2014 hingga 2024, anggaran DLH sudah mencapai Rp1,7 triliun
atau rata-rata Rp214 miliar per tahun. Tapi hasilnya hanya pemandangan antrian
panjang truk sampah yang mengganggu lalu lintas. Ini bukti kegagalan Kadis LH
dalam memimpin,” ungkapnya.
Menurutnya, kegagalan ini tidak bisa dibiarkan berlarut-larut.
“Kalau Kadis LH terus dipertahankan, Kota Tangerang hanya akan semakin
tenggelam dalam persoalan sampah. Solusinya jelas, pecat dan berhentikan Kadis
LH,” pungkas Ibnu Jandi. (korantangsel.com – mega)


.png)

