TANGERANG SELATAN, korantangsel.com - Hujan dengan intensitas tinggi dan durasi panjang yang mengguyur Kota Tangerang Selatan sejak Senin pukul 12.30 WIB telah menyebabkan genangan air di puluhan titik serta satu kejadian longsor. Air mulai naik sekitar pukul 15.47 WIB dan hingga pukul 23.30 WIB malam, sejumlah wilayah masih dalam kondisi tergenang. (7/72025)
Setidaknya terdapat 21 titik genangan dan 1 titik longsor,
dengan ketinggian air bervariasi antara 10 hingga 130 sentimeter. Wilayah
terdampak tersebar di sejumlah kecamatan seperti Ciputat, Ciputat Timur,
Pamulang, dan Pondok Aren.
Banjir Terparah berada di Kampung Masjid RW 03, Jombang,
Ciputat: TMA mencapai 130 cm, kondisi saat ini tersisa sekitar 100 cm.
Perumahan Bintaro Indah RW 22, Jombang, Ciputat: TMA antara
35–110 cm, berdampak pada sekitar 200 KK.
Kampung Empang Sari, Ciputat: TMA mencapai 90 cm, terdampak
60 KK akibat luapan Kali Kedaung dan penyempitan drainase.
Wilayah perumahan elit seperti Gardenia Estate, Green Hills,
hingga Puri Kristal juga tidak luput dari genangan, menunjukkan bahwa banjir
kali ini meluas ke berbagai kelas permukiman, baik padat penduduk hingga
kawasan menengah ke atas.
Satu titik longsor dilaporkan di Tembok Turap Perumahan Puri
Pamulang RT 04 RW 09, Kelurahan Bambu Apus, Pamulang, yang berdampak pada 16
KK. Meski tidak menimbulkan korban jiwa, longsor ini menimbulkan kekhawatiran
terhadap stabilitas struktur kawasan sekitar.
Penyebab terjadinya banjir di sebabkan oleh Intensitas hujan
tinggi dan berkepanjangan dan Meluapnya aliran Kali Serua dan Kali Kedaung juga
Drainase lingkungan yang tidak mampu menampung debit air
Pemerintah Kota Tangerang Selatan bersama BPBD dan dinas
terkait telah bergerak cepat melakukan penanganan darurat. Bantuan logistik dan
evakuasi telah dilakukan di beberapa titik. Petugas juga mulai melakukan
penyemprotan disinfektan dan penyuluhan untuk mencegah munculnya wabah penyakit
pascabanjir.
Warga diimbau untuk tetap waspada, menjaga kebersihan
lingkungan, dan segera melaporkan jika terjadi potensi longsor atau banjir
susulan. Pemerintah juga berkomitmen akan meningkatkan kapasitas saluran
drainase dan pengerukan kali sebagai solusi jangka panjang.
“Kami terus berkoordinasi dengan RT/RW dan relawan
untuk memastikan bantuan tepat sasaran dan cepat tersalurkan,” ujar salah satu
petugas BPBD di lokasi.
Peristiwa ini kembali mengingatkan pentingnya mitigasi
bencana berbasis lingkungan, penguatan sistem drainase, dan pengendalian alih
fungsi lahan agar kejadian serupa tidak terulang di masa
mendatang.(korantangsel.con-mega)




