TANGERANG SELATAN, korantangsel.com– Warga Jalan Rusa, Pondok Ranji, Ciputat Timur, dikejutkan oleh peristiwa tragis yang terjadi di sebuah rumah kontrakan pada Senin malam. Seorang pria berinisial J diduga menghabisi nyawa istrinya, N, setelah terlibat percekcokan hebat. Peristiwa tersebut terungkap dari keterangan Rahman, salah satu tetangga korban yang turut menjadi saksi awal kejadian, (16/6/25). 

 

Dalam keterangannya kepada media, Rahman menjelaskan bahwa biasanya keluarga pasangan J dan N baru pulang ke kontrakan sekitar pukul 22.00 hingga 23.00 WIB. Namun, pada malam kejadian mereka sudah terlihat kembali ke rumah sekitar pukul 19.00 WIB. Tidak lama berselang, sekitar pukul 20.00 WIB, terdengar suara pertengkaran keras dari dalam kontrakan mereka, disertai tangisan anak mereka yang masih berusia 14 bulan.

 

"Saya dengar mereka bertengkar lama, lalu tiba-tiba sunyi. Sekitar jam 12 malam, pelaku J mengetuk pintu rumah saya sambil menggendong anaknya dan bilang mau menitipkan. Saat saya tanya kenapa, dia bilang sudah menghabisi istrinya," ujar Rahman dengan nada terpukul.

 

Menyadari situasi genting, Rahman langsung memanggil warga lainnya untuk memastikan kejadian tersebut, sebelum akhirnya melapor ke pihak kepolisian melalui layanan darurat 110.

 

Kapolsek Ciputat Timur, Kompol Bambang AS, SH, MH membenarkan kejadian tersebut. Dalam keterangannya di Mapolsek Ciputat Timur, ia menyampaikan bahwa pihaknya segera merespons laporan warga dengan cepat.

 

"Pelaku berhasil diamankan tanpa perlawanan di lokasi kejadian. Kami juga langsung mengamankan Tempat Kejadian Perkara (TKP) dan mengerahkan unit ambulance untuk membawa jenazah korban ke RS Polri Kramat Jati guna proses visum dan penyelidikan lebih lanjut," ujar Kompol Bambang.

 

Saat ini, pelaku telah ditahan dan sedang dalam pemeriksaan intensif oleh penyidik untuk mendalami motif serta kronologi lengkap kejadian. Sementara itu, anak korban dalam kondisi selamat dan telah mendapatkan pendampingan dari keluarga terdekat.

 

Polsek Ciputat Timur mengimbau masyarakat untuk tidak berspekulasi dan menyerahkan proses hukum sepenuhnya kepada pihak berwenang. (Korantangsel.com-mega)