TANGERANG RAYA,korantangsel.com- Cina Benteng tentu sudah tidak asing lagi di telinga kita khususnya warga Tangerang.  Cina Benteng merupakan hasil dari percampuran masyarakat Thionghoa dengan  penduduk pribumi, dan nama Cina Benteng sendiri berasal dari kata "Benteng" yang menjadi nama Tangerang tempo dulu.

Benteng sendiri diambil dari tembok bangunan Belanda yang ada di pinggir sungai Cisadane, dan di fungsikan sebagai pos pengamanan mencegah serangan dari kesultanan Banten waktu itu.


Cina benteng merupakan satu contoh kongkrit Akulturasi kebudayaan Thionghoa dengan Indonesia, banyak budaya Indonesia yang merupakan hasil akulturasi dua negara, seperti Gambang Keromong dan pakaian adat pengantin Cina.

Untuk merayakan persatuan dan kesatuan bangsa dalam beragama, di hari jadinya yang ke 331, Vihara Nimmala mengajak seluruh umat beragama agar tetap menjaga keutuhan bangsa dan terus menjalin silaturahmi antar sesama umat beragama demi terciptanya kedamaian di muka bumi.

"Dengan acara ini saya menghimbau kepada seluruh masyarakat Kota Tangerang untuk saling menjaga keamanan dan terus jalin silaturahmi antar umat beragama, demi terciptanya kedamaian di muka bumi ini,"  Wakil Wali Kota Tangerang, Sachrudin saat di temui usai membuka acara Sejiet Khongco Hok Tek Tjeng Sin Ke 331 Vihara Nimmala, Pasar Baru Kota Tangerang, Sabtu (22/2/20).


Banyak acara yang digelar dalam merayakan hari jadinya yang ke 331 kali ini seperti, lomba ngibing, pemilihan Kode dan Cide, lelang diamond painting dan bazar dari UKM kelurahan Koang Jaya.

Sementara itu, Ketua Yayasan Vihara  Nimmala, Anton Wijaya melalui "Keberagaman Budaya Mempererat Toleransi dan Kebersamaan", kita sebagai warga Tangerang bisa dan sama-sama menjaga keutuhan NKRI. Sehingga terciptalah kedamaian demi kemajuan bangsa dan negara, sesuai apa yang dikatakan oleh Bung Karno Jas Merah (Jangan Lupakan Sejarah). 

(korantangsel.com,dens/red)