BREAKING NEWS

Thursday, August 29, 2019

ILC AJAK MANAGER MALL BERBENAH


BISNIS,korantangsel.com- Di tengah gempuran pemasaran era digital, geliat mal membangkitkan perekonomian Indonesia nampaknya tidak surut. Strategi jitu perlu diterapkan dalam upaya tersebut.

Pendiri Indonesia Leasing Communnity (ILC), Fajar Informanto mengatakan, pemasaran digital telah menggeser pemasaran konvensional, pusat perbelanjaan atau mal. Sehingga, perlu meramu strategi agar tetap eksis dan ikut serta meningkatkan perekonomian Indonesia.

"Semua developer mal ingin mal-nya ramai. Itu karena akan membuka lapangan kerja, ekonomi akan tumbuh. Kalau tidak ramai, dikelola orang-orang yang tidak profesional berarti tidak peduli terhadap perkembangan perekonomian bangsa," katanya di gedung Cars World, BSD, Tangerang Selatan, Rabu (28/9/2019).

Fajar menambahkan, para pengelola mal setidaknya harus berupaya menjadi yang pertama, beda, dan terbaik agar pengunjung dan retailer tertarik.


"Menjadi berbeda ini rata-rata jarang dilakukan oleh mal-mal, sehingga mereka harus berbenah menjadi berbeda supaya retailer berminat berniaga, menjadi menarik visitor untuk datang ke mal itu," imbuhnya.

Data terkait tren produk yang paling banyak diminati masyarakat jadi salah satu materi yang ditunggu peserta. Produk makanan dan minuman masih jadi favorit pengunjung mal. Tren ini disebut terpengaruh pemasaran daring.

Selaras dengan tujuan seminar dan diskusi yang diselenggarakan ILC, Fajar berharap, dengan pengelolaan yang baik dan profesional, mal dapat turut serta dalam pengembangan ekonomi Indonesia.

Bahkan, dalam upaya meningkatkan kemampuan serta wawasan pengelola mal, Fajar menyarankan harus ada upaya seriu. Seperti kursus atau sekolah profesi tersertifikasi, guna membentuk tenaga terampil pengelola mal dan tercatat ada sekitar 200 orang anggota ILC saat ini.

"Sekolah mal di Indonesia belum ada. Tindak lanjut dari ini mungkin ada semacam sertifikasi, makannya ada lembaga kursus juga. Nanti dua atau tiga tahun lagi ada 20.000 orang angkatan kerja ingin bekerja di mal dari berbagai sektor. Apakah itu di pengelola atau mungkin retailer. Apalagi start up retailer juga makin maju. Di situ kan diperlukan kompetensi itu," tukasnya.

Sementara itu, Pengelola Cilegon Center Mal, Juwita Desiree mengungkapkan, kegiatan berbagi informasi di seminar ini penting diikuti pengelola mal. Alasannya, agar para manajer mal mengetahui tren pemasaran mutakhir.

(korantangsel.com,send/red)

Share this:

 
Copyright © 2014 RANSEL. Designed by OddThemes