BREAKING NEWS

Monday, June 24, 2019

EMPAT PONDOK PESANTREN TOLAK KERUSUHAN



TANGERANG RAYA,korantangsel.com- Situasi nasional pasca pemilu yang rentan menyulut perpecahan disikapi sejumlah tokoh agama di Kota Tangerang. Masyarakat diimbau menjaga persatuan demi kemajuan bangsa.

“Cinta negara itu bagian dari iman. Bangun negara, jiwanya dan bangun raganya, mari bersatu demi kemajuan bangsa,” kata Saidih, Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Tangsel di GOR Sudimara, Kecamatan Pinang, Kota Tangerang, Minggu (23/6/2019).

Pada kegiatan Doa dan Tausyiah Kebangsaan untuk Negeri tersebut hadir empat pimpinan pesantren dan ratusan santri. Ketua Pelaksana, Hariyadi mengatakan, melalui tausiah ini, banyak pesan-pesan dan imbauan agar masyarakat menahan diri dari perbuatan yang tidak sejalan dengan konstitusi.

"Kalau ada keinginan yang ingin disampaikan maka sesungguhnya ada saluran yang sudah disiapkan jangan pakai kekerasan dan sebagainya, dan Islam adalah agama yang rahmatan lil alamin, mengajarkan persatuan kesatuan menghindari sikap intoleransi,” katanya.

Tak hanya itu, Hariyadi pun menyinggung agenda putusan Perselisihan Hasil Pemilihan Umum (PHPU) di Mahkamah Konstitusi (MK) 28 Juni mendatang. Menurutnya, agenda itu seyogyanya berjalan aman dan kondusif. Karenanya dia mengimbau masyarakat menghormati lembaga pengadil tertinggi di Indonesia tersebut.

“Apa pun yang ditetapkan MK kita dukung ramai-ramai. Kalau perang kapan ngurusin negaranya. Malah makin hancur,” ujarnya.

Selain penyampaian tausiyah dan doa, dalam kegiatan itu juga terdapat penampilan seni tari Saman dan seni beladiri pencak silat santri. Sementara penceramah yang hadir di antaranya Muslihidi, Pimpinan Pesantren Almuqriyah yaitu Agus Ghofur, Pimpinan pesantren madinatunnajah yaitu Ahmad Munawir, Pimpinan Pesantren yaitu Nafidatunnajah.

(korantangsel.com,dens)


Share this:

 
Copyright © 2014 RANSEL. Designed by OddThemes