TANGERANG SELATAN,korantangsel.com- Puluhan warga RT 01, RW 10, Kampung Rawa Lele, Kelurahan Jombang, Ciputat, Tangerang Selatan, Kamis (31/5), adakan aksi untuk mendesak Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) pengadaan tanah Toll Serpong-Kunciran segera memberi kejelasan terkait rencana relokasi Masjid Jamie Al-Falah.
Puluhan warga yang mengaku sudah geram dengan janji-janji yang dilontarkan oleh pihak PPK panitia pengadaan berusaha menghentikan kegiatan pengerjaan proyek yang berada disekitaran Masjid Jamie Al-Falah.
Dalam aksi boikot tersebut, para warga memberhentikan salah satu alat berat yang berada disekitaran Masjid.
Tak sampai disitu saja, alat berat itupun dijadikan tempat untuk membentangkan spanduk-spanduk seruan protes.
Ditemui saat aksi berlangsung, Syaifulloh, anggota DKM Masjid Jamie Al-Falah yang juga merupakan salah seorang keluarga dari pemberi wakaf Masjid mengatakan, para warga jamaah masjid sudah geram dengan kesimpang siuran rencana relokasi masjid tempat mereka beribadah. Padahal, menurut Syaiful, para warga sudah bersedia jika rumah ibadah mereka harus direlokasi, bahkan warga juga telah menyiapkan lokasi yang pas untuk dibangun Masjid pengganti.
Diterangkan juga oleh Syaiful, warga juga tidak bisa menolak relokasi, karena warga telah kehilangan kenyamanan beribadah yang diakibatkan oleh bising deru campur debu proyek pembangunan tol.
"Dari Desember 2017 kami warga mulai mendesak. Makan janji terus kita, dari panitia pengadaan. Kata mereka menjelang puasa Masjid pasti pindah tapi kembali hanya janji-janji doang sampai saat Ramadhan ini kami masih beribadah disini. Padahal bisa dikatakan sudah tidak layak karena berisik dan banyak debu-debu," papar Syaiful.
Dari keterangan Syaifulloh juga diketahui kabar terakhir dari Statement pihak terkait, warga harus menunggu rekomendasi walikota untuk relokasi tersebut.
"Selalu kita mulu yang ngomel baru ada respon, padahal Sebenarnya warga sudah mempersiapkan lokasi relokasi, dan dari kontraktornya pun sudah siap untuk membangun, bahkan desainnya sudah siap. Tanah juga kita (warga) sudah ratain, ini hambatannya adalah dari pihak panitia pengadaan aja," tuturnya.
H. Syamsudin selaku DKM masjid mengatakan bahwa biasanya jika jelang Ramadhan, masjid yang berukuran 870x 100 meter dirapikan sana-sini atau pengecatan, namun karena berlarutnya rencana relokasi juga menjadi berantakan keadaannya.
“Ibadah warga juga menjadi terganggu dan jamaah masjid menjadi berkurang akibat terpisah jalannya dengan warga RT 02 akibat proyek tol,”tegasnya.
Dia membenarkan penyampaian dari Saeful, bahwa pelaksana sudah menyatakan oke dan disimpulkan dari masalah masjid ini, tinggal diselesaikan oleh tim pengadaan lahan. “Rapat semalam dengan Pak Martono selaku Panitia Pengadaan lahan disampaikan secara lisan bahwa tinggal menunggu surat rekomendasi dari Walikota,”jelasnya.
Dalam pantauan, tampak belasan Petugas kepolisian sektor Ciputat bermediasi dan memantau jalannya kegiatan tersebut dengan aman dan damai.
Sementara saat dikonfirmasi para awak media lewat seluler terkait hal ini, Raja Mutia selaku PPM PT Adi-Acset menyatakan masalah tersebut bukan ranahnya lagi, melainkan urusan warga dengan pihak Pemerintah Daerah.
“Kalau masalah itu bukan ranah kami lagi pak, kami justru dirugikan karena pekerjaan yang kami lakukan mengalami hambatan yang di lakukan oleh warga, saya kira warga hanya menagih janjinya kepada pemerintah daerah terkait relokasi Masjid Al Falah,” ujarnya.
Dan dari pihak Pemerintah Daerah pun, yang menangani pembebasan lahan peruntukan tol Serpong-Kunciran, Suhaemi, yang bertindak sebagai perwakilan Badan Pertanahan Nasional Kota Tangsel mengatakan pihaknya hanya membantu saja.
“BPN Tangsel dalam hal ini hanya membantu saja, sejak UU di berlakukan kami support saja. Dan saat ini sepenuhnya ditangani oleh Kementrian Pekerjaan Umum,” jelasnya dalam via Hp.
Hingga berita ini ditulis, masalah terkait desakan puluhan warga ini belum mendapatkan titik temu, antara Pemerintah Daerah maupun Kementerian Pekerjaan Umum Pusat.
Dalam aksi yang dijaga ketat oleh belasan aparat Kepolisian itu turut juga hadir salah seorang tokoh perempuan Kecamatan Ciputat yang juga anggota keluarga penyerah wakaf Masjid, Hj. Nurhayati.
(korantangsel.com, zul)