NASIONAL, korantangsel.com- Bekerjasama
dengan Kimia Farma, Kit Radiofarmaka yang dibuat oleh BATAN akhirnya
di produksi secara komersial untuk mendiagnosa berbagai penyakit kanker,
salah satunya tulang, tiroid, jantung dan ginjal.
Kepala
Badan Tenaga Nuklir Indonesia, Djarot Sulistio Wisnubroto mengatakan
tiga produk kit-radiofarmaka dan dua senyawa yang diproduksi adalah
Mibi, MDP dan DTPA, serta dua senyawa yakni radiofarmaka yang bertanda
153 Sm-Ed Tmp dan radiofarmaka senyawa bertanda 131 I-Mibg tersebut.
Tak
hanya untuk mendiagnosa kanker dan terapi paliatif kanker, lanjut
Djarot BATAN akan melalukan riset produksi radiofarmaka untuk
dimanfaatkan mendiagnosa penyakit TBC, fungsi paru dan jantung, terapi
keloid, kanker tiroid dan prostat.
"Kita juga
akan memproduksi obat pereda nyeri bagi panderita kanker, kalau tidak
salah almarhumah Julia Perez pernah menggunakan teknologi ini,"
paparnya.
Djarot menjelaskan, perlu adanya
ajakan kepada pelaku bisnis terkait penggunaan produk teknologi nuklir,
baik yang diproduksi BATAN ataupun produksi entitas lain. Agar dapat
membantu para penderita penyakit kanker.
(korantangsel.com,dini/rls)