TANGERANG
SELATAN,korantangsel.com- Warga mengeluhkan buruknya pelayanan di RSUD Kota
Tangerang Selatan, pelayanan rawat inap dan poliklinik masih jauh dari Rencana
Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Tangerang Selatan untuk
membangun Kota Cerdas, Modern dan Religius yang selalu digaungkan sang Walikota
Tangsel, Airin Rachmi Diany.
Saking
buruknya pelayanan di RSUD Kota Tangsel, Eeng Sulaiman, Anggota Komisi II DPRD
Kota Tangsel bahkan menyebut, RPJMD Airin jauh panggang dari api.
"Prioritas
RPJMD 5 tahun kemarin pasangan Airin- Ben itu pada peningkatan akses
pendidikan, Kesehatan dan infrastruktur. Namun melihat kenyataan pelayanan di
RSUD ini masih sangat jauh," kata dia Selasa 18 April 2017.
Diterangkan
Eeng, pihaknya beberapa kali mendapat laporan masyarakat akan buruknya kualitas
pelayanan RSUD Tangsel yang berada di Jalan Raya Padjajaran, Kecamatan
Pamulang, Banten itu.
"Saya
sudah lakukan sidak langsung ke RSUD pekan lalu, memang ini menjadi keluhan
masyarakat dan diakui sendiri oleh managemen Rumah Sakit," ucap dia.
Dari keluhan
buruknya pelayanan di RSUD itu, dia menyoroti soal keterbatasan ruang rawat
inap dan belum maksimalnya pelayanan pasien rawat jalan.
Diakui Dirut
RSUD Kota Tangsel, Suhara Manulang, persoalan tersebut lantaran tidak adanya
lagi ruang bagi pasien rawat inap sehingga terjadi penolakan berobat di tempat
itu.
"Kami
terbatas, karena baru ada 121 tempat tidur. Sementara setiap hari ada ratusan
pasien datang," cetus Suhara.
Jika suatu
penyakit sedang mewabah, seperti Demam Berdarah atau lainnya, pihaknya pun
megaku terpaksa merawat pasien di atas kursi roda atau ditempatkan di luar
kamar rawat inap.
"Jadi
bukan kami tidak mau melayani pasien, tapi bagaimana harus kami lakukan
itu," bilangnya.
Untuk saat
ini saja, pihaknya merasa beruntung karena diberikan kewenangan untuk
menggunakan lantai satu dan lima di gedung yang berproses hukuum itu.
"Kami
belum bisa manfaatkan maksimal gedung 2 ini, sekarang baru lantai 1 dan 5 yang
bisa dimanfaatkan dengan status pinjam pakai karena masih berproses
hukum," kata dia.
Selain
pasien pemegang KTP Tangsel yang bisa menikmati layanan pengobatan dan
perawatan secara cuma-cuma, pasien BPJS yang datang dari luar Kota Tangerang
Selatan diterangkannya cukup membludak.
Sehingga
pihaknya sangat berharap berlanjutnya proyek pembangunan gedung 2 RSUD
tersebut.
"Kabarnya
sudah bisa dilanjutkan tahun ini dan itu menjadi harapan Kami," kata
Suhara.
Dikatakannya
jika proyek pembangunan gedung 2 RSU yang secara fisik hanya tinggal finishing
itu, akan dapat menambah 200 tempat tidur serta tenaga medis yang otomatis juga
akan bertambah.
"Sambil
menunggu itu berproses kami harapkan juga gedung 3 bisa berjalan," kata
Suhara.
(korantangsel.com, abe)