NASIONAL,korantangsel.com- Teknologi pembudidayaan dan pengembangan ikan melalui tekhnologi
Bioflok akan di adopsi oleh Pemerintah Kabupaten Tangerang dalam hal ini Dinas
Perikanan dan Kelautan dalam mengembangkan potensi perikanan yang ada di
Kabupaten Tangerang.
Kepala Dinas Perikanan dan Kelautan
Kabupaten Tangerang mengatakan, Teknologi pengembangan dan pembesaran ikan
dengan teknologi bioflok yang selama ini di lakukan oleh H. Daud selaku
peternak lele asal Cisauk yang lebih dahulu mengembangkan teknologi ini dalam
usahanya telah merasakan keunggulan dan kelebihan teknologi ini. Dan tentunya
akan membagikan ilmu yang didapat dan menginformasikannya kepada masyarakat
khususnya peternak ikan.
"Tentu Kita akan mengadopsi
teknologi yang ada di sini dan akan menginformasikan kepada para pembudidaya
ikan yang ada di Kabupaten Tangerang, tentunya teknologi ini pasti ada lebihnya
dan kekurangannya juga, kami tidak menutup kemungkinan dan selalu membuka diri
untuk suatu terobosan dan inovasi di bidang budidaya ikan apa bila ada sesuatu
yang baru dan menghasilkan maka kami akan transformasikannya kepada yang
lainnya juga," ucap Heri.
Heri melanjutkan, dengan
pengembangbiakan ikan yang baik maka akan menghasilkan kualitas ikan yang baik
pula serta memiliki nilai ekonomis yang relatif tinggi, untuk budidaya ikan air
tawar mungkin lele lah yang masih menjadi primadona dan komoditas utama
dikalangan peternak, karena ikan lele lebih familiar dikalangan masyarakat,
serta daya beli masyarakat terhadap ikan lele pun cukup tinggi.
H. Muhammad Daud selaku pemilik ternak
ikan lele ini sudah berjalan 10 Tahun. menyampaikan luas lahan 4000 m. Awal
mula terdapat 40 Kolam namun sekarang hanya 9 kolam, kedalaman kolam relatif
sesuai dengan besarnya ikan mulai dari 80 cm sampai 1 meter. Adapun pemasaran
baru secara lokal dan panen setiap 40 hari.
"Untuk panen kali ini mencapai 8
kwintal ikan lele, diharapkan kepada Pemerintah Kabupaten Tangerang untuk
membantu memberikan dukungan baik sarana dan prasarana agar kedepannya dapat
meningkatkan omset dan memperluas pemasaran, serta meningkatkan metode-metode
baru budidaya ikan lele," ucapnya.
Muhammad Daud menambahkan budidaya ikan
lele menggunakan sistem bioflok yaitu suatu sistem pemeliharaan ikan dengan
cara menumbuhkan mikroorganisme yang berfungsi mengolah limbah budidaya itu
sendiri menjadi gumpalan-gumpalan kecil (floc) yang bermanfaat sebagai makanan
alami ikan. Pertumbuhan mikroorganisme di pacu dengan cara memberikan kultur
bakteri non pathogen (probiotik), dan pemasangan aerator yang akan menyuplai
oksigen sekaligus mengaduk air kolam. Sistem bioflok ini di nilai efektif, dan
mampu mendongkrak produktifitas karena dalam kolam yang sempit dapat di
produksi ikan lele yang lebih banyak, biaya produksi berkurang dan waktu yang
relatif lebih singkat jika di bandingkan dengan budidaya secara konvensional.
(korantangsel.com, hms)